Jakarta, CNN Indonesia -- Badan pengungsi PBB menduga ada sekitar 500 imigran dari Afrika yang tenggelam di laut Mediterania dalam perjalanan dari Libya menuju Italia. Peristiwa ini disebut tragedi yang terparah sejak dimulainya krisis imigran di Eropa.
UNHCR dalam laporannya, Rabu (20/4), mengatakan dugaan ini muncul setelah ditemukan puluhan korban selamat di lautan oleh sebuah kapal dagang pada 16 April lalu. Mereka mengatakan, ratusan orang di kapal mereka tenggelam setelah penyelundup manusia memindahkan mereka ke kapal lain yang sudah penuh sesak.
"Korban selamat mengaku kepada kami mereka adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari 100 dan 200 orang yang berangkat pekan lalu dari dekat Tobruk di Libya menggunakan kapal sepanjang 30 meter," ujar UNHCR dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah berlayar selama beberapa jam, para penyelundup manusia memindahkan mereka ke kapal yang lebih besar namun telah penuh sesak penumpang dengan kondisi yang buruk," lanjut UNHCR.
Kapal itu kemudian terbalik dan tenggelam. Laporan ini muncul seiring upaya Eropa membendung gelombang imigran yang lari dari perang, kemiskinan dan hukuman.
Sebagian dari 41 orang yang selamat--terdiri dari 37 pria, tiga wanita dan seorang bocah berusia tiga tahun--adalah mereka yang masih ada di kapal yang lebih kecil saat proses pemindahan. Sisanya adalah orang yang berhasil berenang ke kapal kecil setelah kapal mereka tenggelam.
Terkatung selama tiga hariMereka diyakini terkatung di lautan selama tiga hari sebelum diselamatkan kapal kargo berbendera Filipina dan dibawa ke Kalamata di semenanjung Peloponnese, selatan Yunani.
Mereka terdiri dari 23 warga Somalia, 11 Ethiopia, enam Mesir dan satu Sudan.
Tragedi ini disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam perjalanan imigran. Pada April 2015, sedikitnya 740 orang tewas setelah perahu nelayan yang mereka tumpangi terbaik di laut Libya.
Sebelumnya pada September 2014, lebih dari 500 imigran tenggelam di laut Malta setelah penyelundup manusia memasukkan mereka ke kapal yang kecil.
Saat ini ada sekitar 50 ribu orang yang terdampar di Yunani sejak jalur perjalanan migran melalui Balkan ditutup pada Februari lalu, sesuai dengan perjanjian antara Eropa dan Turki.
Lebih dari 10 ribu di antara mereka berada di kamp kumuh di Idomeni, dekat perbatasan Makedonia.
Di tahun 2015, lebih dari satu juta imigran menyeberang ke Eropa, sementara sekitar 179 ribu masuk ke benua itu awal tahun ini, berdasarkan data UNHCR.
Lebih dari 3.700 orang tewas pada 2015 saat mencoba menyeberangi Mediterania. Tahun ini, tercatat ada 761 orang yang hilang atau tewas.
Pemerintah Eropa khawatir, kondisi laut yang mulai tenang akan membuat lebih banyak lagi imigran yang menyeberang ke Italia dari Libya.
(ama)