Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran menghanguskan 50 rumah pengungsian etnis Rohingya yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Rakhine, Myanmar, pada Selasa (3/5).
Menurut saksi mata yang dikutip Reuters, kamp pengungsian itu kebanyakan dihuni oleh komunitas Muslim Rohingya yang tersingkir akibat bentrokan dengan etnis Buddha Rakhine pada tahun 2012.
Ribuan Muslim Rohingya mengungsi akibat konflik itu, sebagian ditampung di rumah penampungan di Rakhinr.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi mata Khin Maung Myint, 30, mengatakan kebakaran terjadi di kamp Baw Du Pha 2 dekat ibukota Rakhine, Sittwe.
Pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dan beberapa orang yang terluka telah dirawat. Penyebab bencana itu belum diketahui.
Pejabat di lokasi belum bisa dimintai keterangan. Satu rumah pengungsian di penampungan itu biasa menampung enam keluarga.
Bencana ini menambah penderitaan Rohingya, etnis yang menurut PBB adalah yang tertindas di dunia. Tidak memiliki kewarganegaraan, Rohingya didiskriminasi dan menjadi korban kekerasan di Myanmar.
Akibat konflik, sebanyak 125 ribu warga Rohingya masih tidak memiliki tempat tinggal. Mereka yang tinggal di kamp pengungsi tidak bisa bergerak bebas.
Satu-satunya jalur yang boleh mereka lalui adalah lautan yang berbahaya.
Bulan lalu, sebanyak 21 warga Rohingya tewas tenggelam, sembilan di antaranya anak-anak, saat menempuh jalur laut menuju Sittwe dari kamp pengungsi Sin Tet Maw.
(den)