Dicekal, Aktivis Malaysia Minta Penjelasan Najib Razak

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 12:13 WIB
Maria Chin, aktivis Bersih, dicekal tanpa alasan jelas saat hendak berangkat ke Korsel untuk menerima penghargaan HAM.
Dengan pencekalan ini, Maria menganggap pemerintah sudah melanggar kebebasan bergeraknya. (CNN Indonesia/Sandy Indra Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maria Chin, ketua gerakan rakyat Malaysia, Bersih, meminta penjelasan dari Perdana Menteri Najib Razak setelah ia dicekal tanpa alasan jelas saat hendak berangkat ke Korea Selatan untuk menerima penghargaan hak asasi manusia, Gwangju Prize for Human Rights.

"Saya tidak tahu mengapa saya dicekal dan tidak ada penjelasan kecuali bahwa itu merupakan perintah Putrajaya [pemerintah Malaysia]. Bersih 2.0 mendesak Najib dan Zahid Hamidi [Wakil PM Malaysia] dan imigrasi untuk memberikan penjelasan guna memberi tahu rakyat Malaysia mengapa kami dicegah menerima penghargaan," ujar Maria kepada CNN Indonesia.com, Senin (16/5).

Dengan pencekalan ini, Maria menganggap pemerintah malaysia sudah melanggar kebebasan bergeraknya. Ia menilai sikap bungkam pemerintah hanya menunjukkan arogansi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sangat buruk dan menunjukkan pemerintahan yang putus asa mempertahankan kuasanya ketika mereka seharusnya lebih akuntabel dan menggandeng rakyat untuk mengatasi masalah-masalah kunci dalam negara ini," tutur Maria.

Hingga kini, Malaysia masih dilanda masalah korupsi pemerintahan yang menyeret nama Najib ke tengah sorotan masyarakat. Laporan Wall Street Journal menyebut adanya aliran dana sekitar Rp8,9 triliun ke akun pribadi Najib dari lembaga investasi negara, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Menurut Maria, seharusnya Najib menjalani sidang tanya jawab dengan parlemen. Namun, Najib diperbolehkan kunjungan kerja ke Inggris sejak 13 Mei lalu.

"Ironisnya, ketika Najib seharusnya berada di Parlemen menjawab pertanyaan-pertanyaan krusial, diperbolehkan pergi. Saya hanya pergi ke Korea untuk menerima penghargaan bergengsi yang sebelumnya pernah diberikan kepada Presiden Xanana [Gusmao] dan Aung San Suu Kyi," kata Maria.

Gwangju Prize for Human Rights merupakan sebuah penghargaan dari Korsel bagi orang-orang yang berjasa memperjuangkan hak asasi manusia, demokrasi, dan perdamaian.

Maria merupakan ketua Bersih, organisasi masyarakat Malaysia yang pada dasarnya mendesak reformasi pemilu. Kini, Maria juga aktif mempromosikan Deklarasi Rakyat untuk melengserkan Najib.

"Bersih merupakan contoh kekuatan bagi negara di hadapan banyaknya masalah dari negara. Untuk pertama kalinya, Bersih menggaungkan semangat reformasi pemilu dan membuat agenda perubahan nasional dengan delapan tuntutannya. Semangat ini mengumpulkan mereka di jalan demi satu tujuan, pemilu yang bebas dan adil," ujar kepala komite seleksi penghargaan Gwangju Prize for Human Rights, Ok Hyunjin, dalam pernyataan resmi di situsnya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER