Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Inspektorat Jenderal Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengaku tak sengaja menghancurkan satu-satunya salinan laporan penyiksaan dari Senat.
Salah satu sumber komunitas intelijen mengatakan bahwa pada awalnya, kantor inspektorat memang menghapus data komputer yang berisi laporan tersebut. Namun kemudian, mereka tak sengaja menghancurkan satu
disk yang menyimpan data itu.
Laporan 6.700 halaman itu berisi ribuan data rahasia mengenai metode "berlebihan" dalam interogasi CIA, termasuk teknik
waterboarding dan
sleep deprivation.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waterboarding merupakan cara interogasi dengan mengikat tangan dan menutup kepala seseorang kemudian menyiramnya dengan air untuk memberikan efek tenggelam.
Sleep deprivation sendiri merupakan metode interogasi yang membuat seseorang terjaga selama berhari-hari, kemudian saat diizinkan tidur, ia tiba-tiba dihujani pertanyaan.
Versi penuh laporan itu sebenarnya masih dirahasiakan, tapi 500 halaman ringkasannya sudah dirilis kepada publik pada 2014 lalu.
Inspektur Jenderal CIA, Christoper R. Sharpley, sebenarnya sudah melaporkan kepada panel intelijen Senat bahwa kantornya kehilangan kopian dokumen itu pada Agustus lalu.
Menanggapi kabar ini, seorang profesor spesialis penyimpanan data federal dari City University of New York School of Law, Douglas Cox, mengaku sangat terkejut insiden seperti itu dapat terjadi.
"Sangat mengejutkan melihat ini dapat terjadi, terutama di kantor inspektorat jenderal. Merekalah yang seharusnya memberikan akuntabilitas di dalam badannya sendiri. Ini membuat Anda berpikir apa yang sebenarnya terjadi di sana," ucap Cox seperti dikutip
The Independent.
Kini, salinan lain dari laporan itu diyakini masih berada di suatu tempat di CIA. Ketua Komite Intelijen Senat, Dianne Feinstein, meminta Inspektorat Jenderal CIA untuk menyediakan salinan baru untuk menggantikan yang hilang.
Dalam secarik surat kepada Direktur CIA, John Brennan, Feinstein menulis, "Respons cepat dari Anda akan menghilangkan kekhawatiran saya bahwa ini lebih dari sekadar 'kecelakaan.'"
Sementara itu pada pekan lalu, pengadilan banding federal melarang upaya pembeberan versi penuh laporan kontroversial itu dengan klaim bahwa dokumen tersebut bukan subjek Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA).
Menurut pengadilan, dokumen itu secara resmi dikontrol oleh Kongres. Dokumen Kongres dibebaskan dari hukum pembeberan catatan.
(den)