Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS melarikan diri bersama keluarga mereka dari kota Manbij, ketika gempuran militer yang dilancarkan oleh kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat berhasil maju hingga 6 km di perbatasan kota dan menewaskan 150 jihadis.
Juru bicara Dewan Militer Manbij, Sharfan Darwish, mengungkapkan kepada
Reuters kelompok pemberontak Pasukan Demokratik Suriah, SDF, menangani sekitar 50 jasad militan ISIS berada yang tewas dalam pertempuran yang dimulai pekan lalu.
Sebaliknya, Darwish juga memaparkan bahwa terdapat korban di pihak pemberontak yang didukung AS, namun hingga kini jumlahnya belum dipublikasikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada banyak, banyak rumah di Manbij yang sebelumnya disita dan ditinggali oleh Daesh (ISIS) kini kosong. Mereka membawa semua yang bisa dan meninggalkan kota," kata Darwish, Senin (6/6).
Menyerbu RaqqaSelain di Manbij, kota yang termasuk dalam Provinsi Aleppo, perang melawan ISIS juga diluncurkan pasukan Suriah menuju Raqqa, wilayah yang diklaim sebagai ibu kota oleh ISIS.
CNN melaporkan, mengutip Syrian Observatory for Human Rights, bahwa tentara Suriah "meluncurkan serangan besar dibantu serangan udara Rusia" ke sejumlah wilayah di sekitar Raqqa, Sabtu (4/6), dengan target utama merebut kembali kota itu dari cengkeraman ISIS.
Setelah pertempuran intensif selama tiga hari, sejumlah kelompok bantuan menyatakan pihak militer mengalami kemajuan dan kini tak jauh dari pintu masuk Raqqa, yang terletak di tepi utara Sungai Efrat.
"Setidaknya 26 militan ISIS dan 9 tentara militer Suriah tewas," bunyi pernyataan Observatory.
Ini merupakan kali pertama kali, dalam dua tahun terakhir, tentara Suriah berhasil mengalami kemajuan menuju provinsi Raqqa.
Perang saudara di Suriah telah merenggut lebih dari 250 ribu nyawa di seluruh penjuru Suriah dan membuat lebih dari 10 juta orang mengungsi, menurut catatan PBB.
(ama/stu)