Libya Rebut Pelabuhan Sirte dari Cengkeraman ISIS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jun 2016 13:53 WIB
Pasukan yang mendukung pemerintahan bersatu Libya mengklaim berhasil merebut pelabuhan Sirte, wilayah yang diklaim ISIS sebagai markas besarnya di Libya.
Pasukan yang mendukung pemerintahan bersatu Libya mengklaim berhasil merebut pelabuhan Sirte, wilayah yang diklaim ISIS sebagai markas besarnya di Libya. (Reuters/Ismail Zitouny)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan yang mendukung pemerintahan bersatu Libya mengklaim mereka berhasil merebut pelabuhan Sirte, wilayah yang selama ini diklaim kelompok militan ISIS sebagai markas besarnya di negara Afrika Utara itu.

Brigade yang sebagian besar terdiri dari pejuang Misrata menyerbu Sirte pekan ini, setelah meluncurkan serangan balasan terhadap ISIS bulan lalu yang berhasil memukul mundur kelompok militan ini ke wilayah perbatasan pantai yang memisahkan kedua kota ini.

Brigade ini merupakan bagian dari operasi Pemerintahan Bersatu Libya, GNA, yang didukung PBB. GNA tiba di ibu kota Tripoli sejak Maret lalu dan tengah berusaha membangun otoritasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara Barat menilai GNA merupakan harapan terbaik untuk menyatukan banyaknya faksi politik dan kelompok bersenjata di Libya demi mengatasi ekspansi ISIS di negara yang kaya minyak ini. GNA juga diharapkan mampu menindak aksi penyelundupan manusia di Mediterania.

Sumber dari operasi militer di Misrata menyatakan kepada Reuters, para pejuang di garis depan di wilayah selatan Sirte telah mengepung dan berhasil merebut pelabuhan, yang hanya berjarak 5 km sebelah timur dari pusat kota.

Brigade ini bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan, meskipun mereka terhambat oleh sejumlah serangan bom bunuh diri, rancau dan penembak jitu para militan.

Bentrokan di Sirte pada Jumat (10/6) menewaskan 11 anggota brigade dan melukai 35 lainnya. Lebih dari 100 pejuang brigade yang didukung GNA tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka sejak diluncurkannya operasi militer untuk kembali merebut Sirte pada awal Mei lalu.

ISIS melebarkan operasi dan pengaruhnya hingga ke Libya sejak 2014, memanfaatkan gejolak politik dan kekosongan keamanan di negara itu. ISIS berhasil menguasai penuh Sirte tahun lalu, dan terus berjuang mempertahankan wilayah itu dan memenangkan dukungan dari warga di wilayah lain.

Ketika brigade yang berbasis di Misrata bergerak menuju Sirte dari barat, sekelompok pasukan terpisah yang mengontrol beberapa terminal minyak utama Libya dan juga didukung GNA juga berhasil memukul mundur ISIS dari wilayah timur pada Kamis (9/6). Mereka telah mencapai Harawa, kota yang berjarak sekitar 70km dari Sirte. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER