Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 10 personel pasukan Libya yang berhubungan dengan pemerintah yang didukung PBB di Tripoli tewas dalam pertempuran dengan ISIS di Sirte, sementara 40 lainnya terluka.
Pasukan yang mayoritas terdiri dari milisi dari Misrata itu maju ke pinggiran Sirte sejak sepekan belakangan untuk merebut Sirte dari tangan ISIS.
Pada Rabu (1/6), mereka mendapat kemajuan di selatan Sirte, dan pusat tenaga listrik Sirte, menurut pernyataan yang dari media sosial kelompok itu. Mereka mengatakan menghadapi empat bom mobil, dua di antaranya meledak sebelum mencapai target.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, negara Barat berharap pemerintah bersatu yang didukung oleh PBB—tiba di Tripoli Maret lalu—bisa membawa persatuan di Libya dan bisa mengalahkan faksi ISIS di negara itu.
ISIS masuk ke Libya dengan memanfaatkan kekacauan dan perpecahan politik di negara Afrika utara itu dan merebut Sirte sejak tahun lalu.
Awal pekan ini, pasukan dari kelompok lain Libya juga melancarkan serangan lain ke Sirte, dan berhasil mengambil alih dua kota kecil yang tadinya dikuasai oleh ISIS.
Di Sirte, saksi Reuters mengatakan bahwa seorang ulama senior telah menyerukan warga untuk tetap tinggal di kota dan bertempur.
Sebagian besar dari 80 ribu populasi Sirte diperkirakan sudah melarikan diri, dan pemerintah yang pasukan yang didukung pemerintah mengatakan mereka ingin memberikan kesempatan agar warga yang masih terjebak di dalam kota melarikan diri.
Sebelum kematian 10 orang ini, sebanyak 75 personel pasukan tersebut telah tewas, dan 350 lainnya terluka.
(stu)