Hari Kemenangan yang Disambut dengan Duka

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jul 2016 09:41 WIB
Hari Raya Idul Fitri yang seharusnya disambut suka cita justru berganti petaka. Sejumlah ledakan di Irak dan Arab Saudi di hari terakhir Ramadan menjadi noda.
Pada Minggu (2/7) waktu setempat, sebuah serangan mematikan mengguncang Baghdad, Irak, saat ratusan orang sedang berbelanja untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. (Reuters/Khalid al Mousily)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hari Raya Idul Fitri akan menjadi penanda akhir dari Ramadan yang telah dilalui oleh kaum muslim di seluruh dunia. Sejumlah negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait dan Yaman semua sepakat hari kemenangan jatuh pada Rabu 6 Juli 2016.

Sayangnya kesucian hari terakhir bulan Ramadan harus ternoda dengan ulah manusia yang tak bertanggung jawab. Serangan bom bunuh diri mengguncang Irak dan Arab Saudi. Umat muslim pun seperti menyambut hari kemenangan dengan duka.

Pada Minggu (2/7) waktu setempat, sebuah serangan mematikan mengguncang Baghdad, Irak. Bom meledak di sebuah area perbelanjaan Karrada. Saat itu ratusan orang sedang berbelanja untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Reuters, sedikitnya 120 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka akibat ledakan yang berasal dari bom yang ditaruh di truk pendingin.

Bom di Karrada (REUTERS/Khalid al Mousily)
Karrada banyak dihuni masyarakat Muslim Syiah. Hanya ada sedikit komunitas Kristen dan masjid Sunni. ISIS sendiri mengklaim kelompok Sunni.

Serangan itu disebut sebagai yang paling mematikan sejak ISIS berhasil diusir dari kantong kekuatannya di Irak, Fallujah, oleh pasukan yang dibantu Amerika Serikat bulan lalu. Pengeboman itu juga disebut yang paling mematikan tahun ini.
Sehari kemudian, giliran Arab Saudi diguncang bom. Hanya dalam kurun waktu 24 jam, tiga kota yakni Jeddah, Qatif dan Madinah dihantam bom bunuh diri.

Di Madinah, seorang pembon bunuh diri di sebuah tempat parkir di luar Masjid Nabawi. Madinah sendiri merupakan kota suci kedua bagi Umat Islam  setelah Mekah.

Sementara di Qatif, sebuah kota timur yang merupakan tempat bagi banyak anggota minoritas Syiah, setidaknya satu hingga dua ledakan menghantam dekat sebuah masjid Syiah.
Juru bicara keamanan mengatakan mayat seorang pembom dan dua orang lainnya telah diidentifikasi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Beberapa jam sebelumnya, seorang pembom bunuh diri tewas dan dua orang terluka dalam ledakan dekat Konsulat AS di kota terbesar kedua, Jeddah.

Siapa Bertanggung Jawab?

Peristiwa di Irak, kelompok teroris ISIS mengklaim sebagai di balik penyerangan. Sementara di Arab Saudi, hingga berita ini diturunkan belum ada yang bertanggung jawab.

Tim Lester, ahli urusan Timur Tengah CNN mengatakan serangan yang dilancarkan ke Arab Saudi mempunyai modus operandi mirip dengan ISIS.

"Target ini untuk menunjukkan keberadaan ISIS dan Arab Saudi adalah target besar karena mereka menganggap Monarki Saudi telah mengkhianati sistem Islam itu sendiri," sebutnya.

Menyerang sebuah masjid Syiah, konsul AS dan kota suci Madinah dimaksudkan untuk mempermalukan Arab Saudi. Serangan terhadap Madinah semacam membantah klaim keluarga kerajaan Saudi untuk menjadi pelindung dari dua tempat suci itu.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER