Dua Penyandera di Gereja Perancis Berhasil Dilumpuhkan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 17:23 WIB
Polisi Perancis menyatakan dua pria bersenjata pisau yang menyandera sejumlah jemaat di sebuah gereja di Perancis utara berhasil dilumpuhkan.
Ilustrasi pengepungan polisi (Reuters/Charles Platiau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Perancis menyatakan dua pria bersenjata pisau yang menyandera sejumlah jemaat di sebuah gereja di Perancis utara berhasil dilumpuhkan pada Selasa (26/7). 

Sumber polisi menyatakan kepada Reuters bahwa salah satu sandera tewas dibunuh dengan pisau dalam serangan yang berlangsung di kota Normandia dari Saint-Etienne-du-Rouvray, sebelah selatan Rouen. Media Perancis melaporkan bahwa sang penyandera menggorok leher seorang pendeta.

Belum jelas apakah dua penyandera tewas atau berhasil ditangkap hidup-hidup dalam operasi polisi yang mengakhiri penyanderaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters melaporkan bahwa dua penyandera berhasil "dilumpuhkan" oleh polisi, sementara The Guardian melaporkan bahwa dua penyandera ditembak mati oleh polisi.

Belum diketahui juga identitas serta motif pelaku.

Presiden Perancis Francois Hollande kini sedang dalam perjalanan menuju lokasi serangan itu.

Siaran televisi media setempat menunjukkan polisi memblokir jalan di sekitar gereja. Tim medis terlihat menarik tandu dari ambulans.

Menurut Reuters yang mengutip sumber kepolisian, sandera terdiri antara empat hingga enam orang di gereja.

Para sandera termasuk seorang pendeta, dua biarawati dan dua jemaat menurut BFM TV.

Setelah penyanderaan dilaporkan, warga di sekitar gereja tersebut langsung dievakuasi dan polisi, termasuk tim SWAT, mengepung gereja itu.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ancaman dari para simpatisan ISIS di Perancis. Sebelumnya pada 14 Juli lalu seorang simpatisan ISIS menabrakkan truk ke kerumunan warga di kota Nice. Insiden ini menewaskan 85 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.

November tahun lalu sekelompok pria bersenjata yang mengaku berbaiat kepada ISIS menembaki warga dan meledakkan diri di Paris, menewaskan 130 orang. Pada Januari 2015, pria bersenjata menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo, menewaskan 12 orang.

Perancis menjadi incaran kelompok militan setelah ikut bergabung dalam koalisi tempur udara pimpinan Amerika Serikat di Suriah dan Irak.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memperingatkan warganya terhadap kemungkinan serangan teror yang bisa kembali terjadi di negara itu. Valls meminta warga agar belajar terbiasa hidup dengan ancaman. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER