Paus Fransiskus Kecam Pembunuhan Pendeta di Gereja Perancis

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 18:41 WIB
Empat jemaat disandera, termasuk seorang pendeta berusia 92 tahun yang telah mengabdi puluhan tahun di gereja itu. Pendeta itu tewas dengan leher teriris.
Paus mengaku terkejut atas berita penyanderaan di gereja kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandia, utara Perancis. (Reuters/Tony Gentile)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus mengecam "pembunuhan barbar" terhadap seorang pendeta di dalam gereja di Perancis. Pendeta tersebut terbunuh setelah disandera oleh dua pria bersenjatakan pisau.

Diberitakan Reuters, Selasa (26/7), Paus mengaku terkejut atas berita penyanderaan di gereja kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Normandia, utara Perancis. Empat jemaat disandera, termasuk pendeta Jacques Hamel, 84, yang telah mengabdi puluhan tahun di gereja itu.

Pendeta itu tewas dengan leher teriris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat terkejut karena kekerasan yang mengerikan ini terjadi di gereja," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, berbicara mewakili Paus.

Lombardi mengatakan Paus merasakan "kesakitan dan horor dari kekerasan yang tidak masuk akal itu" dan "mengecam sangat keras segala bentuk kebencian."

Drama penyanderaan berlangsung selama satu jam sebelum dua pelaku tewas ditembak. Belum diketahui identitas dan motif para pelaku, namun kasus ini kini ditangani oleh unit anti-terorisme Perancis.

Berbicara di lokasi kejadian, juru bicara kementerian dalam negeri Perancis Pierre-Henry Brandet mengatakan gereja tersebut telah disisir untuk mencari kemungkinan adanya peledak dan ranjau.

Perdana Menteri Manuel Valls menyebut serangan ini "tindakan barbar," dan menyatakan serangan ini merupakan pukulan bagi semua umat Katolik dan seluruh warga Perancis.

"Kami akan menghadapi ini bersama," kata Valls dalam akun Twitter-nya.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya ancaman dari para simpatisan ISIS di Perancis.

Sebelumnya pada 14 Juli lalu seorang simpatisan ISIS menabrakkan truk ke kerumunan warga di kota Nice. Insiden ini menewaskan 85 orang dan melukai lebih dari 300 lainnya.

November tahun lalu sekelompok pria bersenjata yang mengaku berbaiat kepada ISIS menembaki warga dan meledakkan diri di Paris, menewaskan 130 orang. Pada Januari 2015, pria bersenjata menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo, menewaskan 12 orang.

Perancis menjadi incaran kelompok militan setelah ikut bergabung dalam koalisi tempur udara pimpinan Amerika Serikat di Suriah dan Irak.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls memperingatkan warganya terhadap kemungkinan serangan teror yang bisa kembali terjadi di negara itu. Valls meminta warga agar belajar terbiasa hidup dengan ancaman. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER