Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali membela tindakan aparat keamanannya dalam menghabisi nyawa pengguna narkoba dengan menyebut bahwa mereka bukan manusia.
Duterte selama ini memang dikecam oleh berbagai pihak karena metodenya untuk memberantas para pengedar dan pengguna narkoba yang dianggap tanpa pertimbangan hukum.
Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menyampaikan kekhawatiran mereka akan kondisi penegakan hak asasi manusia di Filipina.
"Kejahatan terhadap kemanusiaan? Pertama-tama, saya ingin bertanya kepada kalian, apakah mereka manusia? Apa definisi kalian atas manusia?" ucap Duterte kepada para tentara ketika mengunjungi salah satu kamp, seperti tertera dalam transkrip pidato yang dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melanjutkan pidatonya, Duterte berkata, "Hak asasi manusia? Gunakan kata itu dalam konteks yang tepat jika kalian punya otak."
Setelah dilantik, Duterte memang langsung menyatakan perang terhadap narkoba. Sejak saat itu, lebih dari 750 orang tewas dalam operasi anti-narkoba kepolisian Filipina.
Kembali membela tindakan kepolisian tersebut, Duterte berkata, "Kalian tidak dapat mengobarkan perang tanpa membunuh."
Duterte kemudian kembali menantang PBB. "Mereka mau saya dipenjara? Orang-orang bodoh itu berpikir dapat menangkap saya hidup-hidup. Tuhanku, kami akan bersama di dalam neraka," katanya.
(stu)