Pendeta Interupsi Pidato Trump di Gereja

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 13:00 WIB
Pendeta Green Timmons menginterupsi pidato Donald Trump di gerejanya untuk menghindari agar capres AS itu tidak melontarkan pernyataan melawan Clinton.
Trump menyalahkan dukungan Clinton terhadap kesepakatan perdagangan bebas yang ia anggap menyebabkan
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendeta Green Timmons menginterupsi pidato Donald Trump di gerejanya untuk menghindari agar calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu tidak melontarkan pernyataan melawan rivalnya, Hillary Clinton.

Dalam acara di Gereja Metodis Bethel United tersebut, Trump sebenarnya sedang membicarakan masalah ekonomi yang ada di Flint, Michigan, tempat gereja itu berada.

Trump kemudian mulai menyalahkan dukungan Clinton terhadap kesepakatan perdagangan bebas yang ia anggap menyebabkan "penyakit ekonomi" di Flint.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hillary gagal dalam masalah ekonomi, layaknya ia gagal dalam kebijakan luar negeri. Semua yang disentuhnya tidak berhasil. Semuanya. Sekarang Hillary Clinton..." tutur Trump.

Sebelum Trump sempat berbicara lebih jauh, Timmons menginterupsi dengan berkata, "Trump, saya mengundang Anda untuk bersyukur atas apa yang kami lakukan di Flint, bukan untuk pidato politik."

Menanggapi interupsi tersebut, Trump pun mengatakan, "Oke, baiklah. Maka saya akan kembali ke pembahasan Flint, oke? Penderitaan di Flint merupakan hasil dari berbagai macam kegagalan."

Dalam pernyataan yang dibagikan sebelum acara di gereja tersebut, Flint menegaskan bahwa kehadiran Trump bukan dalam rangka mempromosikan pencalonan dirinya sebagai presiden.

"Acara publik ini terbuka bagi semua orang dan hari ini, Donald Trump datang untuk mengamati. Kehadiran Trump di Gereja Metodis Bethel United bukan untuk mewakili dukungan atas pencalonannya," tulis Flint seperti dikutip CNN, Rabu (14/9).

Momen canggung ini bukan hanya sekali terjadi selama Trump berada di Flint, kota dengan populasi mayoritas penduduk Afrika-Amerika, tempat capres AS ini berupaya untuk menggait para pemilih kulit hitam.

Di tengah acara gereja tersebut, seorang perempuan bertanya kepada Trump mengenai tuduhan "diskriminasi terhadap penyewa kulit hitam."

Perempuan itu disinyalir merujuk pada tuntutan hak asasi manusia Kementerian Kehakiman AS pada 1973 atas Trump dan praktik kepemilikan tanah ayahnya di New York.

"Tidak. Saya tidak akan. Tidak akan," ucap Trump sebelum akhirnya dibela oleh Timmons yang berkata, "Ini adalah gereja saya dan Anda akan menghormati dia." (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER