Pembunuh WNI di Hong Kong Mengaku Narsis dan Sadis

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2016 07:59 WIB
Rurik Jutting, pelaku pembunuhan dua wanita Indonesia di Hong Kong, terungkap memiliki gangguan seksual dan merupakan seorang yang sadis dan narsis.
Rurik Jutting, pelaku pembunuhan dua wanita Indonesia di Hong Kong, terungkap memiliki gangguan seksual dan merupakan seorang yang sadis dan narsis. (AFP Photo/Philippe LOPEZ)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rurik Jutting, pelaku pembunuhan dua wanita Indonesia di Hong Kong, terungkap memiliki gangguan seksual dan merupakan seorang yang sadis dan narsis. Bankir asal Inggris ini juga mengaku berupaya menutupi kepribadiannya yang rapuh akibat mengalami pelecehan seksual selama ia bersekolah.

Dalam pengadilan pada Senin (31/10) dengan agenda mendengarkan pembelaan, pengacara Jutting, Tim Owen menghadirkan pakar psikiater forensik Dr Richard Latham asal Inggris yang telah memberi kesaksian pada 50 sampai 75 kasus serupa.

Latham mengatakan di depan pengadilan bahwa Jutting merupakan pecandu kokain dan alkohol serta memiliki gangguan kepribadian lainnya, seperti sadisme dan narsisme.
Dia menyatakan bahwa pada saat pembunuhan, kemampuan Jutting untuk mengendalikan perilakunya "sangat terganggu."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada perasaan soal harga diri yang sangat rapuh di balik itu semua," kata Latham kepada pengadilan, sembari menambahkan bahwa kecenderungan narsis Jutting merupakan upayanya untuk menutupi kerapuhan dirinya.

Owen mengungkapkan bahwa Jutting merupakan korban kekerasan seksual selama masa remajanya di Winchester College, salah satu sekolah tertua dan paling bergengsi Inggris. Saat itu, Jutting dipaksa melakukan oral seks oleh siswa lain.
Latham juga menyinggung video pembunuhan sadis yang direkam sendiri oleh Jutting ketika melakukan tindak kekerasan seksual dan membunuh Sumarti Ningsih, 23, dan Seneng Mujiasih 26, dua tahun lalu.

"Hal yang saya tidak pernah saya lihat di kasus sebelumnya adalah rekaman video yang dibuat oleh tersangka sendiri karena [rekaman] itu memberikan pemandangan langsung seperti apa kondisi dirinya ketika melakukan dua pembunuhan ini," ujar Latham.

Menyukai kekerasan seksual

Latham mengungkapkan sikap Jutting yang menyukai kekerasan seksual, penyiksaan, pemerkosaan dan perbudakan mulai terlihat sejak 2011, begitu juga dengan gangguan penyalahgunaan alkohol.
Jutting kala itu tak hanya menonton video porno, namun juga "mencoba mempraktikkannya dengan sejumlah orang namun tanpa dasar saling menyukai."

Pada 2013, Jutting mulai lebih sering memesan pekerja seks komersial yang akan menuruti permintaan dirinya, dan tidak menggunakan kondom.

Selama wawancara dengan polisi sebelumnya, Jutting juga mengaku mengonsumsi 10 bungkus kokain per hari dan menelan 20 gram kokain setelah pembunuhan kedua.
Latham mencontohkan gangguan kepribadian narsistik Jutting ketika bankir ini menceritakan kepadanya bahwa dia tak mendapat gelar tertinggi di kelas hukum di Cambridge karena para pengujinya tidak terlalu pintar.

Jaksa penuntut John Reading menyatakan Jutting juga menunjukkan sikap tinggi hati di penjara. Tak jarang, dia memberikan arahan kepada para petugas penjara. Jutting meyakini bahwa ia bukan tahanan biasa.

Menjelang pembunuhan, ujar Latham, Jutting mengalami depresi yang diperparah dengan penggunaan narkoba dan minuman berakohol.
"Mungkin ia terlihat baik-baik saja saat melakukan semua itu. Sesungguhnya, dia tengah menderita dalam hidupnya," ujar Latham.

Jutting membunuh Sumarti dan Seneng di apartemennya di Wan Chai, Hong Kong pada akhir Oktober 2014. Kedua jasad pekerja migran asal Indonesia ini ditemukan pada 1 November 2014 dini hari dengan kondisi mengenaskan, setelah si pelaku menelepon polisi dan mengakui perbuatannya.

Reading memaparkan bahwa sebelum tewas Ningsih disiksa menggunakan tang, alat bantu seks dan sabuk selama tiga hari di apartemen Jutting. Sementara Mujiasih dibunuh pada 31 Oktober dengan pisau obor kecil, plastik dan palu. Keduanya direkamn dengan iPhone milik Jutting ketika tengah disiksa secara sadis hingga tewas. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER