Sehari New York Rogoh Kocek Rp13 Miliar untuk Lindungi Trump

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 08:34 WIB
Untuk melindungi presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, New York City mengucurkan dana hingga US$1 juta atau setara Rp13,4 miliar dalam sehari.
Salah satu dana yang dikucurkan adalah untuk memasang barikade di depan dan sekitar Trump Tower. (CNN Indonesia/Denny Armandhanu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk melindungi presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, New York City mengucurkan dana hingga US$1 juta atau setara Rp13,4 miliar dalam sehari.

Biaya ini diperkirakan tidak akan berkurang secara signifikan ketika Trump sudah pindah ke Gedung Putih.

Pasalnya, istri Trump, Melania, dan putranya yang berusia 10 tahun, Barron, akan tinggal di rumahnya di Trump Tower, Manhattan, setidaknya hingga akhir tahun ajaran sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump sendiri berencana untuk pulang ke rumahnya secara rutin, terutama selama istri dan putranya tersebut masih tinggal di Manhattan.

Tak hanya itu, beberapa anggota keluarga Trump yang tersebar di berbagai penjuru AS juga harus dilindungi.

New York harus merogoh kocek lebih dalam untuk melindungi anak-anak Trump yang sudah dewasa, begitu pula cucunya.

"Hal yang sangat penting di sini adalah keamanan. Kami memiliki tanggung jawab tersebut terhadap presiden terpiluh, keluarga, dan timnya," ujar Wali Kota New York City, Bill de Blasio, seperti dikutip CNN, Senin (21/11).

Namun, Blasio mengatakan bahwa pemerintah kotanya akan membutuhkan bantuan dana untuk terus melakukan operasi pengamanan ini.

"Ini merupakan upaya yang cukup besar. Tentunya akan membutuhkan sumber daya yang penting pula. Kami akan berbicara dengan pemerintah federal setelah pengembalian dana kepada Kepolisian New York atas beberapa biaya yang harus kami bantu biayai terlebih dulu," ucapnya.

Melindungi presiden memang merupakan tugas Secret Service. Namun dalam konstitusi AS, aparat penegak hukum lokal harus membantu, terutama dalam mengontrol pergerakan publik.

Setiap presiden harus dijaga oleh aparat lokal ketika mereka kembali ke kampung halamnnya selama masih menjabat.

Namun, penjagaan Trump dianggap berbeda dari presiden AS sebelumnya. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal karena Trump tinggal di kota terbesar di AS dengan populasi penduduk yang juga tinggi.

"Kami tak pernah berada di situasi di mana seorang presiden AS berada di sini sehari-hari. Rincian rencana ke depannya belum diketahui, tapi kami mengetahui dari 65 hari ini (sampai pelantikan) dia akan rutin berada di sini. Kepolisian dan New York City harus siaga. Saya yakin itu," tutur Blasio.

Saat ini saja, kepolisian sudah mengeluarkan dana untuk memasang barikade di sekitar Trump Tower yang terletak di tengah kota. Selain itu, ketika Trump berjalan di sekitar kota, kepolisian harus menutup jalan.

Menurut Blasio, New York City sebenarnya sudah memiliki pengalaman dalam menjaga pemimpin dunia yang berkunjung ke markas Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Secara rata-rata, New York City mengeluarkan dana sekiar US$26 juta (Rp348,6 miliar) dalam satu tahun, atau US$500 ribu (Rp6,7 miliar) sepekan, untuk operasi pengamanan pemimpin dunia ini.

Namun, pengucuran dana tersebut tak pernah sebesar jika harus mengamankan Trump dalam kesehariannya di New York City.

"Ini membuat (upaya pengamanan sebelumnya) terlihat kecil. Kami harus menyusun kembali aturan dasar baru," kata Blasio. (has/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER