Kakek Donald Trump Ternyata Pernah Dideportasi

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2016 13:28 WIB
Donald Trump dengan sikapnya yang anti imigran ternyata memiliki keluarga yang pernah dideportasi dari sebuah negara.
Donald Trump dengan sikapnya yang anti imigran ternyata memiliki keluarga yang pernah dideportasi dari sebuah negara. (Reuters/Sam Goresh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump, sebagai presiden Amerika Serikat terpilih ke-45 telah membeberkan rencana kerja pada 100 hari pertama dirinya resmi menjabat sebagai orang nomor satu di Amerika itu. Salah satu programnya itu yakni mengenai isu yang paling dia soroti semasa kampanye, yaitu keimigrasian.

Semasa kampanye, taipan real estate ini dikenal memiliki sikap yang keras soal imigran. Janji Trump memperketat peraturan bagi para imigran di AS selalu diumbar saat masa kampanye pemilu. Salah satu yang paling kontroversial adalah pernyataan Trump yang ingin mendeportasi imigran ilegal dari Meksiko, yang disebutnya sebagai penjahat dan pemerkosa.

Trump terdengar sangat anti imigran, padahal jika dirunut silsilahnya keluarganya sendiri adalah pendatang dari Eropa. Bahkan dalam riwayatnya, keluarga Trump pernah dideportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini, beredar sebuah dokumen yang mengungkapkan bahwa kakek Donald Trump yang berdarah Jerman, Friedrich Trump, pernah memohon Pangeran Bavaria untuk tidak mendeportasi dirinya dari Jerman pada awal abad ke-20.

Mengutip Telegraph, Friedrich lahir di Kota Bavarian Kallstadt, Jerman. Dirinya merantau ke AS sebagai imigran dan menghidupi diri dengan membangun sebuah restoran dan rumah kos.

Namun, menurut surat kabar Jerman, Bild, Friedrich memutuskan kembali ke Jerman pada 1901 bersama istrinya, Elizabeth Kristus. Beberapa tahun setelah kembali ke kampung halamannya itu, Friedrich mendapat peringatan deportasi dari otoritas Jerman.

Ancaman deportasi didapat Friedrich setelah pihak berwenang Jerman menemukan dirinya tidak pernah mengikuti wajib militer sebelum ke Amerika. Sejarawan lokal Roland Paul menyatakan, permasalahan wajib militer tersebut kemudian menghambat Friedrich untuk mengklaim status kewarganegaraannya di Jerman.

"Warga AS dan pensiunan, Friedrich Trump, saat ini berada di Kallstadt, dengan ini menginformasikan yang bersangkutan harus keluar dari negara bagian Bavaria atau akan menghadapi deportasi," ungkap peringatan tertulis otoritas berwenang wilayah tersebut.

Kemudian, Bild mengungkapkan, Friedrich menulis surat permohonan kepada Pangeran Bavaria untuk tidak mendeportasi dirinya.

Dalam surat permohonannya yang emosional itu, Friedrich menyatakan kepada raja yang ia sebut sebagai "yang sangat dicintai, mulia, dan bijaksana" untuk membatalkan perintah deportasi tersebut. Namun upaya Friedrich tetap sia-sia, pengadilan menolak permohonan tersebut dan dia diusir dari negara itu.

Keluarga Trump kemudian terpaksa meninggalkan Jerman dan kembali ke AS pada 1905. Saat itu, nenek Trump, Elizabeth, sedang mengandung ayah Trump yakni Fred Trump.

Terungkapnya surat ini memunculkan pertanyaan pada sebagian warga mengenai sikap keras Trump terkait imigrasi.

Selain imigran Meksiko, keinginan Trump melarang masuk warga Muslim ke AS juga bagian dari janjinya semasa kampanye. Konglomerat asal New York itu menyatakan Islam memiliki masalah dengan AS sehingga umat Muslim harus diawasi dengan ketat jika masuk dan tinggal di negara tersebut.

Trump juga sempat melontarkan ide gilanya membangun tembok tinggi di perbatasan untuk menahan warga Meksiko yang masuk secara ilegal ke AS. Usai memenangi pemilu 8 November lalu, beredar rumor bahwa Trump benar-benar akan memberlakukan kembali regulasi ketat terhadap imigran di negaranya itu.

Trump bahkan menyebutkan bahwa mendeportasi tiga juta orang yang diduga pelaku kriminal dan pengedar narkoba di AS merupakan salah satu program prioritasnya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER