
Jaksa Korsel Buru Putri Sahabat Presiden Terkait Korupsi
Rinaldy Sofwan, CNN Indonesia | Rabu, 21/12/2016 11:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan mengeluarkan surat penahanan untuk putri Choi Soon-sil, perempuan yang menyeret Presiden Park Geun-hye ke pusaran skandal korupsi dan sudah mendekam di balik jeruji.
Pengadilan mengeluarkan surat penahanan itu pada Rabu (21/12), atas dugaan keterlibatan dalam kasus penipuan dan penyalahgunaan wewenang yang telah menjerat Choi.
Saat ini, putri Choi yang berusia 20 tahun itu, Chung Yoo-ra, sedang berada di Jerman. Demikian dilaporkan sejumlah media yang dikutip Reuters.
Chung berangkat ke Jerman bersama ibu dan anaknya pada September lalu.
"Kami sudah memegang surat penahanan Chung atas dugaan sejumlah kejahatan termasuk menghalangi penegakan hukum dan kami berencana untuk memohon kerja sama jaksa Jerman terkait hal ini," kata Juru Bicara Kejaksaan Lee Kyu-Chul.
Lee mengatakan otoritas saat ini sedang berupaya untuk membekukan paspor Chung dan meminta informasi tentang keberadaannya ke aparat Jerman.
Chung, atlet penunggang kuda yang mendapatkan medali emas dalam kompetisi beregu Asian Games 2014, mendapat sorotan negatif tahun ini karena diduga mendapatkan perlakuan khusus dari Universitas Perempuan Ewha.
Penerimaannya di universitas papan atas itu kemudian digagalkan. Gelar akademisnya pun akan dicabut karena memalsukan nilai dan kehadiran, kata kantor urusan pendidikan Korea Selatan.
Sementara itu, Presiden Park Geun-hye kini telah dicabut kewenangannya. Hal ini menyusul kesepakatan parlemen untuk melakukan pemakzulan atas dasar skandal ini.
Kini, Park masih menunggu peninjauan dari Mahkamah Konstitusi. Jika mosi pemakzulan diloloskan oleh MK, maka sang presiden resmi diturunkan dari jabatannya.
Penggeledahan
Beberapa jam sebelum pernyataan soal surat penahanan tersebut, penyidik juga menggeledah kantor dana pensiun ketiga terbesar di dunia, National Pension Service (NPS), karena diduga terkait dengan skandal ini.
Jaksa khusus mendalami soal keputusan NPS, tahun lalu, untuk mendukung merger dua perusahaan afiliasi Samsung Group senilai $8 juta. Perusahaan itu adalah Samsung C&T Corp dan Cheil Industries.
Keputusan ini sempat menuai kritik karena dinilai memperkuat kendali yang dipegang keluarga atas perusahaan dan mengorbankan pemegang saham lain. NPS adalah pemegang saham besar di kedua perusahaan tersebut.
Penyidik juga menggali apakah dukungan Samsung terhadap perusahaan dan yayasan yang didukung Choi terkait dengan keputusan NPS itu, kata seorang sumber Reuters.
Kementerian Kesehatan, yang membawahi NPS, juga mengonfirmasi telah digeledah pekan lalu. Sementara itu, NPS dan Samsung belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. (aal)
Pengadilan mengeluarkan surat penahanan itu pada Rabu (21/12), atas dugaan keterlibatan dalam kasus penipuan dan penyalahgunaan wewenang yang telah menjerat Choi.
Chung berangkat ke Jerman bersama ibu dan anaknya pada September lalu.
"Kami sudah memegang surat penahanan Chung atas dugaan sejumlah kejahatan termasuk menghalangi penegakan hukum dan kami berencana untuk memohon kerja sama jaksa Jerman terkait hal ini," kata Juru Bicara Kejaksaan Lee Kyu-Chul.
Lee mengatakan otoritas saat ini sedang berupaya untuk membekukan paspor Chung dan meminta informasi tentang keberadaannya ke aparat Jerman.
Chung, atlet penunggang kuda yang mendapatkan medali emas dalam kompetisi beregu Asian Games 2014, mendapat sorotan negatif tahun ini karena diduga mendapatkan perlakuan khusus dari Universitas Perempuan Ewha.
Penerimaannya di universitas papan atas itu kemudian digagalkan. Gelar akademisnya pun akan dicabut karena memalsukan nilai dan kehadiran, kata kantor urusan pendidikan Korea Selatan.
Sementara itu, Presiden Park Geun-hye kini telah dicabut kewenangannya. Hal ini menyusul kesepakatan parlemen untuk melakukan pemakzulan atas dasar skandal ini.
Kini, Park masih menunggu peninjauan dari Mahkamah Konstitusi. Jika mosi pemakzulan diloloskan oleh MK, maka sang presiden resmi diturunkan dari jabatannya.
Penggeledahan
Beberapa jam sebelum pernyataan soal surat penahanan tersebut, penyidik juga menggeledah kantor dana pensiun ketiga terbesar di dunia, National Pension Service (NPS), karena diduga terkait dengan skandal ini.
Jaksa khusus mendalami soal keputusan NPS, tahun lalu, untuk mendukung merger dua perusahaan afiliasi Samsung Group senilai $8 juta. Perusahaan itu adalah Samsung C&T Corp dan Cheil Industries.
Keputusan ini sempat menuai kritik karena dinilai memperkuat kendali yang dipegang keluarga atas perusahaan dan mengorbankan pemegang saham lain. NPS adalah pemegang saham besar di kedua perusahaan tersebut.
Penyidik juga menggali apakah dukungan Samsung terhadap perusahaan dan yayasan yang didukung Choi terkait dengan keputusan NPS itu, kata seorang sumber Reuters.
Kementerian Kesehatan, yang membawahi NPS, juga mengonfirmasi telah digeledah pekan lalu. Sementara itu, NPS dan Samsung belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. (aal)
ARTIKEL TERKAIT

Korut Sebut Perjanjian Damai Solusi Tunggal Konflik Dua Korea
Internasional 2 tahun yang lalu
Korut Salahkan AS Atas Krisis Nuklir di Asia Timur
Internasional 2 tahun yang lalu
Korut: Unifikasi Sukses Jika Korsel Lepas dari Pengaruh AS
Internasional 2 tahun yang lalu
Kantor Presiden Korsel Tolak Penggeledahan terkait Korupsi
Internasional 2 tahun yang lalu
Usai Pemakzulan, PM Korsel Mulai Gantikan Tugas Eksekutif
Internasional 2 tahun yang lalu
Korut Gelar Latihan Militer, Targetkan Kantor Presiden Korsel
Internasional 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Kiper Leverkusen Main 20 Menit dengan Satu Mata Lawan Munchen
Olahraga • 01 December 2019 17:56
Korsel Sunat Proyeksi Pertumbuhan ke Level Terendah 10 Tahun
Ekonomi • 30 November 2019 06:26
VIDEO: Jung Joon-young Divonis 6 Tahun Bui Kasus Pemerkosaan
Hiburan • 29 November 2019 20:55
Terbukti Memerkosa, Jung Joon-young Divonis 6 Tahun Penjara
Hiburan • 29 November 2019 13:40
TERPOPULER

KBRI Riyadh Sebut Nasib Rizieq Ada di Tangan Arab Saudi
Internasional • 4 jam yang lalu
Lawan Iran, AS Kirim 7.000 Tentara Tambahan ke Timur Tengah
Internasional 1 jam yang lalu
300 Hewan di Bonbin Dievakuasi Akibat Karhutla Australia
Internasional 2 jam yang lalu