Pelaku Teror Quebec Sewa Apartemen dekat Masjid

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 01 Feb 2017 11:28 WIB
Sejumlah penghuni apartemen di dekat masjid yang ditembak di Quebec mengaku pernah tinggal satu gedung dengan sang pelaku teror.
Alexandre Bissonette disebut menyewa apartemen di dekat masjid yang dia serang. (Facebook/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mahasiswa Perancis-Kanada yang dituduh sebagai pelaku pembunuhan enam orang jemaat masjid di Quebec disebut sempat menyewa apartemen dekat lokasi dia menjalankan aksi teror.

Alexandre Bissonette, 27, didakwa dengan enam tuduhan pembunuhan berencana dan lima percobaan pembunuhan menggunakan senjata terlarang terkait serangan yang terjadi di Pusat Kebudayaan Islam Quebec.

Dia sempat pindah ke apartemen yang berada di dekat masjid itu pada Juli lalu, kata tetangga yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip Reuters. Menurutnya, terdakwa kasus pembunuhan ini mengendarai mobil berjenis truk selama tinggal di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara tetangga lainnya yang berada di lantai 4 mengatakan dirinya tidak pernah berbicara dengan Bissonette tapi beberapa kali sempat mendengar suara piano dari apartemennya. Seorang tetangga orang tuanya mengatakan kepada CBC bahwa Bissonette tinggal bersama seorang saudara kembar.

Polisi menolak membahas soal motif penembakan, tapi teman-teman pelaku mengatakan dirinya sempat mengekspresikan sentimen anti-imigran, terutama terhadap pengungsi Muslim.

Baik penegak hukum maupun intelijen di Amerika Serikat meyakini dia adalah simpatisan ideologi sayap kanan dan hal ini mungkin berkontribusi pada motif serangan, kata sejumlah pejabat.

Pada Selasa, juru bicara perdana menteri, Kate Purchaes, meminta Fox News untuk menarik atau memperbarui pemberitaan di Twitter yang melaporkan pelaku adalah warga Maroko. Dia mengatakan kicauan itu tidak menghargai korban.

Fox kemudian menghapus twit tersbut.

Kepolisian menyatakan dia beraksi sendiri tapi tidak mengungkap secara spesifik jenis senjata yang digunakan. Stasiun radion RDI, mengutip sejumlah sumber, mengatakan pelaku menggunakan pistol kaliber 9mm dan senjata laras panjang.

Penembakan yang disebut Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai aksi teror ini mengundang dukungan luar biasa untuk masjid dan satu juta warga Muslim di Kanada.

Otoritas Quebec telah menyerukan semangat inkulsivitas dan polisi telah meningkatkan pengamanan semua institusi keagamaan di provinsi dengan tingkat kejahatan bermotif agama kedua tertinggi di Kanada ini.

Data Kepolisian yang diperoleh Statistics Canada menunjukkan kejahatan praduga terhadap Muslim di Kanada melonjak lebih dari dua kali llipat antara 2012 dan 2014.

Bissonette, yang melalui akun Facebook-nya menyatakan diri sebagai penggemar Presiden Donald Trump dan politikus ekstrem kanan Marine Le Pen.

(aal)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER