Fokus Keamanan Maritim, IORA Tekankan Komitmen Patuhi UNCLOS

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2017 19:21 WIB
Presiden Joko Widodo mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai upaya setiap negara anggota agar bisa terus menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.
Presiden Joko Widodo, sebagai pemimpin sidang KTT, mengatakan langkah ini dilakukan sebagai upaya setiap negara anggota agar bisa terus menjaga keamanan dan stabilitas kawasan. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh 21 negara anggota Asosisasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) sepakat menekankan komitmen untuk mematuhi Konvesi PBB Tentang Hukum Kelautan Internasional tahun 1982 (UNCLOS) sebagai pedoman berperilaku di perairan.

Kesepekatan ini tertuang dalam Jakarta Concord yang ditandatangani seluruh negara anggota di akhir KTT tersebut, Selasa (7/3).

Presiden Joko Widodo, sebagai pemimpin sidang KTT, mengatakan langkah ini dilakukan sebagai upaya setiap negara anggota agar bisa terus menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jakarta Concord yang merupakan dokumen stratgis dan progresif berhasil ditandatangani. Dengan ini terlihat jelas komitmen negara anggota memajukan keamanan dan keselamatan maritim perairan Hindia,” ujar Jokowi dalam penutupan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA pada Senin (7/3) di Jakarta.

Dalam dokumen itu, seluruh negara IORA juga sepakat tetap menjaga kebebasan terbang dan berlayar di sekitar perairan Samudera Hindia, dengan tetap mematuhi hukum internasional yang berlaku.

Selain itu, Jakarta Concord juga berisikan kesepakatan negara-negara untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi pengamaman maritim, mulai dari pencegahan dan manajemen kecelakaan laut, pelayanan penyelamatan penerbangan dan maritim, hingga pertukaran informasi dan data terkait sistem transportasi laut.

Tak hanya itu, Jakarta Concord juga menekankan pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi tantangan lintas-batas seperti pembajakan, pencurian di atas laut, terorisme, perdagangan manusia, peredaran narkoba, juga kejahatan perikanan dan lingkungan.

Keamanan maritim memang menjadi fokus utama KTT IORA kali ini, sebab, menurut Jokowi, Samudera Hindia merupakan salah satu perairan dengan potensi dan tantangan yang sama-sama besar.

Untuk itu, lanjutnya, perlu ada pengelolaan dan koordinasi yang baik sesama negara yang terletak di lingkar perairan ini agar bisa mengoptimalkan potensi di kawasan.

Dia mencatat, 70 persen atau sepertiga jalur perdagangan laut, seperti kontainer barang, minyak, dan gas di dunia melewati perairan ini. Selain itu, perairan ini juga memiliki potensi sumber daya manusia yang besar, di mana sekitar 2,3 miliar penduduk hidup di negara anggota IORA.

“Samudera Hindia adalah perairan masa depan, dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini. Maka dari itu mengapa pentingnya menjaga stabilitas periaran ini,” katanya.

Selain pengaman maritim, Jakarta Concord juga mengadopsi sejumlah kesepakatan di sektor lainnya, seperti penguatan kerja sama perdagangan dan investasi, mempromosikan pengembangan dan pengelolaan sistem perikanan berkelanjutan, penguatan koordinasi pengelolaan risiko bencana alam, serta penguatan kerja sama teknologi dan pendidikan.

Di samping itu, negara IORA juga sepakat untuk menggenjot kerja sama dalam sektor pariwisata dan pertukaran budaya, serta memfokuskan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sebagai salah satu faktor yang dinilai bisa mendorong pertumbuhan ekonomi positif. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER