Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Perancis mengonfirmasi bahwa tiga pelajar warga negaranya turut terluka dalam rangkaian serangan di dekat Gedung Parlemen Inggris pada Rabu (22/3).
Le Telegramme melaporkan, ketiga anak berusia 15-16 tahun itu merupakan siswa di Concarneau Lycee yang sedang mengikuti program kunjungan sekolah ke Inggris.
Ketiga pelajar itu sedang berjalan di Jembatan Westminster ketika pelaku penyerangan mengendarai mobilnya secara membabi buta dan menabrak orang-orang di sepanjang jalur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, masih belum jelas kronologi pasti dari insiden ini. Namun, seorang pelaku penyerangan juga menikam satu polisi di depan Gedung Parlemen Inggris. Ia akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Rangkaian serangan yang disebut polisi Inggris sebagai ‘insiden teroris’ ini pun menjadi perhatian global. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan memantau ketat situasi di London pasca kejadian ini.
“Presiden Amerika Serikat sudah diberi informasi mengenai situasi di Inggris. Terus memantau perkembangan,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Sean Spicer, melalui akun Twitter resimnya.
Kementerian Luar Negeri AS pun memantau ketat situasi di Westminster dan meminta seluruh warganya yang berada di Inggris untuk tetap waspada.
“Kami siap mendampingi otoritas Inggris dalam bentuk apa pun yang dapat membantu,” ujar juru bicara Kemlu AS, Mark Toner, sebagaimana dilansir The Independent.