Ribuan Warga Protes Kematian Pria China oleh Polisi Perancis

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 10:37 WIB
Ribuan warga kembali berdemo di Paris, Perancis, menuntut keadilan atas kematian seorang pria etnis China oleh polisi pada akhir Maret lalu.
Ribuan warga kembali berdemo di Paris, Perancis, menuntut keadilan atas kematian seorang pria etnis China oleh polisi pada akhir Maret lalu. (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 6.000 orang yang tergabung dalam komunitas etnis China di Perancis turun ke jalanan kota Paris meluncurkan aksi protes terkait insiden pria China ditembak mati polisi, akhir Maret lalu.

Unjuk rasa serupa telah terjadi beberapa kali di ibu kota dalam beberapa minggu terakhir. Bentrokan sporadis antara pedemo dan aparat terjadi dalam aksi yang terakhir ini, Senin (3/4).

Sejumlah demonstran dilaporkan melemparkan botol, telur, dan buah kepada aparat yang berusaha membendung aksi mereka. Aksi saling dorong pun tak terelakkan, sehingga petugas terpaksa menggunakan gas air mata untuk meredam kericuhan.
"Kami ingin mempertahankan tuntutan kami dan terus mendukung keluarga korban untuk menjunjung tinggi kebenaran dan melawan kekerasan polisi," tutur Sacha Lin Jung, salah satu penyelenggara protes yang tergabung dalam Asosiasi Warga China di Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemarahan etnis Asia ini dipicu oleh kematian pria bernama Shaoyo Liu, 56, yang diduga tewas di tangan polisi di apartemennya sendiri pada 26 Maret lalu. Menurut laporan, polisi datang setelah muncul sejumlah aduan mengenai pertengkaran rumah tangga di kediaman Shaoyo.

Saat tim kepolisian mendatangi apartemen, salah satu di antara mereka terpaksa melepaskan tembakan ke arah Shaoyo karena ayah dari lima anak tersebut menyerang dan melukai tiga petugas dengan pisau.
Berbeda dengan laporan polisi, keluarga Shaoyo justru mengaku tak ada pertikaian yang terjadi di kediamannya. Mereka bahkan menyebut polisi menembak Shaoyo tanpa memberikan peringatan.

Diberitakan AFP, kepolisian Perancis menuturkan tengah melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Insiden ini semakin menambah ketegangan yang terjadi antara Beijing dan Paris. Terlebih, Kementerian Luar Negeri China juga telah melayangkan protes resmi atas peristiwa penembakan yang terjadi di Paris.
“Kami meminta agar pemerintah Perancis menjamin keselamatan dan hak hukum warga negara China di Perancis dan agar mereka merespons reaksi keras komunitas China atas insiden itu dengan cara yang rasional,” ujar juru bicara Kemenlu China Hua Chunying.

“Sementara itu, kami meminta agar warga China di Perancis bisa menahan emosi dan mengungkapkan keinginan serta tuntutan mereka dengan cara yang sah dan wajar.”

Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 200-300 ribu warga China yang menetap di Paris. Kebanyakan mereka datang di era 80an dan bekerja di industri tekstil.

Kepolisian Perancis sendiri kini berada dalam sorotan karena banyak insiden kekerasan terjadi di beberapa bulan terakhir. Salah satu insiden lain di antaranya adalah dugaan pekerja kulit hitam disodomi oleh tongkat polisi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER