Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, Korea Utara memiliki kapabilitas untuk menggunakan senjata kimia gas sarin dalam sistem hulu ledak rudalnya, menyusul ambisi program nuklir Pyongyang yang kian mengkhawatirkan di kawasan.
"Ada kemungkinan Korut mampu meluncurkan hulu ledak rudal berisikan gas sarin," tutur Abe kepada komite pertahanan dan diplomasi parlemen, Kamis (13/4).
Korut merupakan salah satu dari enam negara yang tidak berpartisipasi dalam Konvensi Senjata Kimia dan diduga memasok senjata penghancur massal dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan buku putih pertahanan Korea Selatan tahun 2016, Pyongyang telah mengembangkan produksi senjata kimianya sejak 1980. Menurut laporan itu, Korut digadang memiliki setidaknya 2.500 hingga 5.000 ton senjata kimia, termasuk wabah anthrax dan cacar.
Sarin juga pernah digunakan dalam serangan mematikan di stasiun kereta bawah tanah di Tokyo pada 1995 silam, menewaskan 13 orang dan meracuni 6.000 lainnya. Meski begitu, Abe tak merinci dari mana informasi soal Korut itu ia dapat.
Pernyataan Abe ini muncul di tengah situasi Semenanjung Korea yang semakin mengkhawatirkan.
Korut terus menjadi sorotan setelah di awal tahun 2017, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antar benua (ICBM) negaranya.
Isu mengenai uji coba nuklir Korut ini juga terus menjadi sorotan selama beberapa pekan terakhir, seiring dengan uji coba rudal yang terus dilakukan Pyongyang secara berkala sejak awal tahun ini, dua di antaranya mencapai perairan dekat wilayah Jepang.
Diberitakan
AFP, sejumlah pengamat juga menuturkan, Pyongyang telah bersiap melakukan uji coba nuklirnya yang keenam, menyusul pergerakan kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson, dan sejumlah kapal perang Jepang menuju perairan di Semenanjung Korea.
Carl Vinson dilaporkan membawa sedikitnya 100 pesawat tempur yang juga didukung dua reaktor nuklir. Armada angkatan laut ini juga turut memboyong kapal perusak misil dan sebuah kapal selam.
Kapal induk itu juga membawa sekitar 6.500 pelaut yang sebelumnya telah berlatih bersama Angkatan Laut Australia.
Korut pun menyatakan siap berperang dengan AS setelah Washington mengerahkan pasukan serbu tersebut mendekati wilayahnya.
Pyongyang juga menegaskan, sedikit pun agresi AS terlihat mengancam negaranya, Korut siap meluncurkan rudal nuklir ke Negeri Paman Sam itu.
"Ini menandakan, situasi keamanan negara kita semakin rentan dan parah. Kami baru saja berbincang tentang dugaan senjata kimia digunakan oleh Suriah. Ada kemungkinan Korut pun menggunakan senjata yang sama pada hulu ledaknya untuk bersiap menyerang," ujar Abe seperti dikutip
CNN.