Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen Amerika Serikat akan melakukan voting untuk menentukan nasib Obamacare. Hal itu, ujar pemimpin Partai Republik, dilakukan guna memberi Presiden Donald Trump sebuah kemenangan legislatif penting dalam bulan-bulan pertamanya menjabat.
Pengumuman tersebut muncul setelah sebuah undang-undang reformasi perawatan kesehatan mendapat momentum baru, ketika dua perwakilan Republik utama - Fred Upton dari Michigan dan Billy Long dari Missouri - memberikan dukungan mereka.
“Kami akan melakukan pemungutan suara untuk undang-undang asuransi kesehatan, besok,” ujar Pemimpin Mayoritas Kevin McCarthy kepada awak media, Rabu (3/5) malam, dikutip
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Undang-undang itu akan lolos. Itu kebijakan yang bagus.”
Pemungutan suara, yang diambil untuk mendukung revisi undang-undang kontroversial dari Partai Republik tersebut, diperkirakan akan sangat ketat.
Dengan tidak ada Demokrat yang mendukung revisi tersebut, Partai Republik perlu menggabungkan 216 suara yang diperlukan untuk mengeluarkan undang-undang tersebut secara eksklusif di dalam partai mereka sendiri, terlepas dari perbedaan internal di masa depan.
Upaya untuk mencabut dan mengganti undang-undang asuransi kesehatan murah itu sudah disusun selama tujuh tahun oleh Partai Republik, yang tidak menyetujui Obamacare.
Versi sebelumnya dari RUU Partai Republik tersebut tersandung pada Maret, ketika oposisi dari kalangan moderat dan konservatif menjungkalkan usaha partai mereka sendiri untuk menyingkirkan Obamacare.
Partai Republik kemudian memenangkan cukup banyak suara dari anggota yang skeptis terhadap amandemen yang menambahkan dana sebesar US$8 miliar untuk menutupi biaya asuransi bagi pengidap penyakit kronis.
Presiden AS Donald Trump sendiri memuji perubahan tersebut. Dia bahkan terlibat secara pribadi mengumpulkan suara dari anggota Partai Republik guna mendukung amandemen itu.
Di sisi lain, pakar kebijakan kesehatan dan Partai Demokrat menyebut tambahan US$8 miliar tidak akan cukup membantu biaya kesehatan orang sakit.
“Perubahan ini hanya akan menyakiti lebih banyak lagi warga AS,” kata Senator Demokrat Cory Booker kepada
MSNBC.