Jakarta, CNN Indonesia -- Wacana penutupan pemerintah atau
government shutdown kembali mencuat dalam politik domestik Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menghentikan operasional pemerintahannya September ini.
Ancaman Trump disampaikan menyusul alotnya negosiasi anggaran antara Gedung Putih-Kongres terkait pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko dan usulan pemerintah memangkas program Obamacare.
Namun, apa maksud dari pemenutupan pemerintah ini? Apa akibatnya? dan pernahkah terjadi di AS sebelumnya?
Penutupan pemerintahan merupakan salah satu produk demokrasi Amerika. Di bawah konstitusi AS, Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepemerintahan tak dapat serta-merta menerapkan hukum dan program tanpa dukungan mayoritas legislatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa pengesahan anggaran, tidak ada kesepakatan hukum bagi pemerintah untuk menggaji pegawai non-esensial negara. Dengan kata lain, pemerintah tak punya uang.
Akibatnya, sejumlah kantor pemerintahan dan layanan publik seperti kementerian pertahanan, kementerian energi, kementerian transportasi, kementerian keamanan dalam negeri, kementerian kehakiman, dan sejumlah layanan publik terkait terpaksa tak beroperasi untuk sementara.
Idealnya, berdasarkan konstitusi Negeri Paman Sam, Kongres memiliki tanggung jawab dan kekuatan tunggal untuk mengalokasikan dana pemerintah. Proposal anggaran pemerintah pertama kali diajukan kepada Dewan Perwakilan yang kemudian disetujui Senat.
Setelah disetujui oleh kedua kamar legislatif, proposal itu selanjutnya dikembalikan ke presiden.
Proposal anggaran yang dikembalikan itu resmi ditetapkan jika presiden tak menghiraukannya. Namun, jika presiden memveto, proposal itu akan kembali dirundingkan di Kongres.
 Donald Trump mengancam menutup pemerintahannya di akhir tahun fiskal ini. (REUTERS/Carlos Barria) |
Namun, hak itu pun tidak berarti segalanya. Veto presiden dapat dikesampingkan jika suara dua pertiga anggota Kongres mendukung proposal tesebut.
Jika perdebatan presiden dan kedua mejelis kongres ini tetap terjadi hingga siklus pengesahan anggaran berakhir, penutupan pemerintah cenderung terjadi.
Dalam sejarah AS, penutupan pemerintah pernah terjadi lebih dari 15 kali sejak 1933 silam. Yang terbaru yakni penutupan pemerintah AS pada Oktober 2013 ketika masih dipimpin oleh Presiden Barack Obama.
Saat itu, penutupan pemerintah terpaksa dilakukan lantaran muncul perbedaan pendapat antara kubu Republik dan Demokrat di Senat mengenai penerapan Obamacare.
Silang pendapat ini mengakibatkan Kongres tak sanggup mengesahkan anggaran belanja AS dalam tenggat waktu yang ditetapkan, yang berakhir setiap 30 September.
Meski sekitar 3,3 juta pegawai pemerintah tetap bekerja dan Obama segera mengesahkan aturan yang menjamin pembayaran upah pegawai, diperkirakan lebih dari 800 ribu pegawai pemerintah lain dirumahkan tanpa dibayar.
Pada 16 hari penutupan pemerintah saat itu, AS disebut kehilangan sekitar US$24 miliar dari ekonomi negaranya.
Pertumbuhan ekonomi AS juga disebut melemah menjadi 2,4 persen di empat kwartal, yang sebelumnya bisa mencapai 3 persen jika tidak disertai penutupan pemerintahan.