Hari Terakhir Kampanye, Macron Semakin Unggul

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 15:01 WIB
Kandidat moderat presiden Perancis Emmanuel Macron semakin unggul dalam survei di hari terakhir kampanye melawan politikus ekstrem kanan Marine Le Pen.
Di hari terakhir kampanye, Emmanuel Macron semakin dekat ke kursi presiden Perancis. (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden berhaluan tengah, Emmanuel Macron, semakin unggul dari rivalnya, Marine Le Pen, dalam survei di hari terakhir kampanye pemilihan umum Perancis, Jumat (5/5).

Pemilu ini dipandang sebagai yang terpenting bagi Perancis selama puluhan tahun terakhir, di mana dua calon yang benar-benar berseberangan pendapat soal Uni Eropa mempertaruhkan posisi negara tersebut di dunia.

Le Pen yang berhaluan ekstrem kanan berniat akan menutup perbatasan dan meninggalkan mata uang euro, sementara Macron justru menginginkan kerja sama lebih dekat Eropa dan pasar terbuka blok tersebut.
Menurut survei Elabe untuk BFM TV dan L'Express, Macron akan mendapatkan 62 persen suara di pemilihan putaran kedua akhir pekan ini, meningkat tiga poin dari proyeksi terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tersebut menunjukkan perolehan terbaik Macron selama ini sejak sembilan kandidat lain gugur di putaran pertama.

Sebagaimana dikutip Reuters, survei tersebut dilakukan setelah debat capres terakhir yang disiarkan di televisi, Rabu, di mana Macron dinilai tampil lebih baik ketimbang Le Pen dalam adu argumen sengit.
Survei berbeda yang dilakukan Odoxa menunjukkan seperempat pemilih Perancis kemungkinan besar akan abstain dalam pemungutan suara, Minggu. Kebanyakan dari mereka adalah pemilih sayap kiri yang kecewa kandidatnya gugur di putaran pertama.

Proyeksi jumlah pemilih abstain tersebut, jika terealisasi, akan jadi yang terburuk kedua dalam pemilihan presidensial sejak 1965, menggarisbawahi kekecewaan banyak pemegang suara pada pilihan yang mereka hadapi sekarang.

Tingkat partisipasi untuk pemilu putaran pertama hampir mencapai 78 persen, menurut Kementerian Dalam Negeri.
Survei untuk radio Franceinfo menunjukkan 69 persen pemilih abstain tidak akan menggunakan hak pilihnya meski sebenarnya enggan. Mereka menolak memilih antara Macron dan Le Pen karena lebih ingin kandidat sayap kiri Jean-Luc Melenchon yang maju menjadi presiden.

Sepertiga pendukung Melenchon, yang menempati posisi keempat dalam pemilu putaran pertama, menyatakan mereka sama-sama menentang Macron dan Le Pen.

Survei juga menunjukkan pemilih memandang Macron lebih meyakinkan ketimbang Le Pen dalam debat terakhir, mengonfirmasi kesan umum yang tampak dalam jajak pendapat sebelumnya dan memperkuat status mantan menteri ekonomi itu sebagai kandidat favorit.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER