Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat Presiden Perancis, Marine Le Pen, diduga menjiplak sejumlah pernyataan yang pernah dilontarkan eks rivalnya, Francois Fillon, dalam sebuah pidato kampanye sebelum kalah pada putaran pertama pemilihan umum.
Menurut penelusuran
AFP, dalam kampanye pada Senin (1/5) di Villepinte, Le Pen mengulangi sejumlah pernyataan yang pernah diutarakan Fillon dalam pidatonya pada pertengahan April lalu.
Saat itu, Le Pen berbicara tentang geografi perbatasan negara, kewajiban menghormati bahasa Perancis, dan "cara Perancis" ketiga--sebuah sistem pemerintahan yang pernah diterapkan negara Eropa Barat tersebut pada 1870.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga isu itu secara spesifik juga pernah diutarakan Fillon dalam pidatonya di Puy-en-Velay pada 15 April lalu.
Dalam kampanye tersebut, Le Pen juga dikabarkan menggunakan kutipan pernyataan yang dirujuk Fillon dari mantan Perdana Menteri Perancis, Georges Clemenceau, dan seorang penulis, Andre Malraux.
Saat dikonfirmasi
AFP mengenai dugaan plagiarisme tersebut, wakil ketua partai Front Nasional (FN), Florian Philippot, mengatakan bahwa pernyataan Le Pen itu menandakan sang capres tak ingin ada perpecahan di negaranya.
Menurut Philippot, di sisi lain, meniru beberapa bagian singkat dari sebuah pidato tentang Perancis justru menandakan bahwa kandidat tersebut memiliki pandangan yang selaras mengenai negara bahkan dengan rivalnya sekali pun.
Dugaan plagiarisme muncul di tengah upaya Le Pen meraup simpati warga Perancis agar dapat memenangkan pemilu putaran kedua pada 7 Mei mendatang.
Sejumlah jajak pendapat terbaru memprediksi Le Pen akan dikalahkan oleh rivalnya, Emmanuel Macron, dalam pemilu putaran kedua tersebut.
Meski menang, perolehan suara Macron diperkirakan bakal berkurang menjadi 59 persen. Sementara itu, Le Pen diprediksi akan mendapatkan suara tambahan empat persen.