Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan teror di Iran yang melibatkan insiden penembakan dan bom bunuh diri di parlemen dan makan Ayatollah Khomeini di Teheran, Iran menewaskan setidaknya 12 orang korban. Teror yang mencekam Iran ini diklaim didalangi oleh ISIS.
Dalam penyataannya, pada Rabu (7/6), ISIS menyatakan bahwa lima orang penyerang bertanggung jawab atas serangan ini. Mereka menyerang menggunakan senapan rifles, granat, bom bunuh diri. Mereka menembak membabi buta dan melukai setidaknya 60 orang dan menewaskan 12 orang.
ISIS juga mengancam populasi mayoritas Syiah Iran dengan serangan yang lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernayataannya, ISIS menyarakan bahwa "Kekhalifahan tidak akan melewatkan kesempatan untuk menumpahkan darah mereka sampai hukum Syariah diterapkan."
Hanya saja, tragedi teror di Iran ini dianggap justru akan memperkuat dan mempersatukan Iran.
"Teror yang menyerang Iran hari ini di Teheran akan membuat Republik Islam Iran lebih bertekad memerangi terorisme, ekstremisme, dan kekerasan regional," kata Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pernyataannya yang dipublikasikan kantor berita ISNA, dikutip dari Reuters.
"Kami akan membuktikan sekali lagi bahwa kami akan menghancurkan plot musuh dengan persatuan dan juga kekuatan."
Saat ini, lima orang penyerang sudah ditangkap. "Saat ini mereka sudah ditangkap dan berada dalam investigasi polisi," kata kepala polisi Hossein Sajedinia.