Dilanda Krisis, Qatar Jamin Keamanan Warga Teluk

CNN Indonesia
Minggu, 11 Jun 2017 22:16 WIB
Qatar mengumumkan bahwa warga negara Teluk boleh tetap tinggal dan menjalankan aktivitas seperti biasa, kendati negaranya tengah dilanda krisis.
Qatar menjamin keamanan lebih dari 11 ribu warga negara Teluk yang tinggal di negaranya. (REUTERS/Fadi Al-Assaad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Qatar mengumumkan pada Minggu (11/6) bahwa warga negara Teluk boleh tetap tinggal dan menjalankan aktivitas seperti biasa, guna menghindari sengketa yang semakin sengit dengan negara tetangganya.

Pernyataan yang dirilis melalui kantor berita Qatar mengatakan Doha "tidak akan mengambil tindakan apapun terhadap penduduk negara-negara di kawasan yang memutuskan hubungan diplomatik dan menuding Qatar dengan tuduhan tendensius.”

Keputusan ini melegakan bagi lebih dari 11 ribu warga asal Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain yang tinggal dan bekerja di Qatar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amnesty International mendukung langkah Qatar menjamin keamanan warga negara Teluk.


“Bagi ribuan warga yang terdampak di negara Teluk, efek krisis diplomatik itu adalah penderitaan, kesedihan dan ketakutan,” kata Amnesty International dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP.

Selain itu, untuk memastikan kebutuhan pokok warga negara tetap terpenuhi, Iran menyebut telah mengirimkan pasokan sayuran dan buah-buahan ke Qatar. Hal itu dilakukan setelah Qatar kesulitan melakukan impor karena akses menuju negaranya di kawasan tersebut, baik melalui udara, darat maupun laut, ditutup.

Pemutusan hubungan diplomatik antara Qatar dan beberapa negara Arab, telah berlangsung sepekan. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda krisis tersebut akan pulih.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan beberapa negara lain menuding Qatar mendukung kelompok ekstremis. Pernyataan yang kemudian didukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.


Qatar membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bersedia melakukan dialog. Sementara negara-negara tetangga sudah memerintahkan warga Qatar untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dalam waktu 14 hari.

Krisis diplomatik itu sontak memancing kekhawatiran akan keseimbangan di kawasan. Guna memastikan keamanan regional tetap terjaga, Menteri Luar Negeri Kuwait menyebut negaranya akan tetap melakukan upaya perdamaian.

Moskow juga menyerukan hal yang sama, menyusul dukungan Amerika Serikat terhadap keputusan Arab Saudi Cs.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER