Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Menlu Sergei Lavrov dan Menlu Amerika Serikat Rex Tillerson sepakat bertemu untuk berdiskusi mengenai hubungan kedua negara yang kian memburuk, menyusul penerapan sanksi Washington terhadap Moskow baru-baru ini.
Kemlu Rusia menyatakan kesepakatan tatap muka ini terjadi saat kedua diplomat itu berbincang melalui sambungan telepon atas prakarsa AS.
"Kedua menteri sepakat membahas sejumlah topik termasuk status hubungan bilateral AS-Rusia dan diskusi seputar rencana pertemuan forum regional ASEAN pada 7 Agustus mendatang," bunyi pernyataan Kemlu Rusia, Rabu (4/8), seperti dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain merencanakan pertemuan, Lavrov dan Tillerson juga membahas sejumlah isu global yang menjadi perhatian kedua negara.
Salah satu isu yang dibahas yakni mengenai sikap Dewan Keamanan PBB dalam merespons ambisi nuklir dan rudal Korea Utara yang kian mengancam keamanan regional.
Kedua diplomat tertinggi itu setuju akan membahas ancaman Korut lebih dalam saat pertemuan ASEAN di Manila, Filipina, nanti.
Recana pertemuan Lavrov dan Tillerson ini muncul setelah Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa hubungan AS-Rusia tengah berada di titik terendah dan sangat berbahaya.
Hubungan Gedung Putih dan Kremlin kian memburuk saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengusir sekitar 700 diplomat AS dari negaranya. Langkah itu dilakukan Putin sebagai tindak balasan atas sanksi baru yang dijatuhkan Washington terhadap Rusia.
Trump terpaksa menandatangani sanksi yang diajukan Kongres AS atas Rusia yang telah disepakati sejak pekan lalu. Padahal, di awal pemerintahannya, konglomerat properti itu berniat memperbaiki hubungan AS dan Rusia yang telah buruk ketika masa pemerintahan Presiden Barack Obama.
Dia mengkritik langkah itu sebagai pelanggaran kuasanya dalam membentuk kebijakan luar negeri. Trump bahkan mengatakan bahwa dirinya bisa mencapai "kesepakatan yang jauh lebih baik" ketimbang keputusan yang diambil oleh Kongres.