Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter Kepresidenan Gedung Putih, Dr. Ronny Jackson menyatakan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump lulus tes kognitif. Tes itu dilakukan Jackson meski menurutnya tidak perlu. Namun Trump bersikeras untuk melakukannya.
"Dia secara aktif minta saya untuk mengikutkan tes itu, jadi kami lakukan," kata Jackson saat mengungkapkan hasil tes kesehatan Trump seperti dilansir
CNN, Selasa (16/1).
Trump menghadapi berbagai pertanyaan soal
kesehatan mentalnya sebagai presiden
Amerika Serikat. Pekan lalu sekelompok kalangan profesional dari kesehatan mental mengirim surat publik kepada dokter kepresidenan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat mendesak tersebut mereka minta agar kemampuan kognitif Trump diuji.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Jackson mengatakan dia memutuskan untuk menjalankan Montreal Cognitive Assessment, yang dikenal sebagai MoCA.
Tes tersebut cukup dikenal dimana dokter bisa segera mendeteksi disfungsi kognitif ringan. "Tidak dikesampingkan perlunya melakukan penilaian kognitif yang lain," kata Jackson.
Sebanyak 30 poin tes dikerjakan sekitar 10 menit dan meminta Trump untuk melakukan tugas-tugas memori dan mental yang yang ringan. Antara lain, menggambar garis antara angka dan huruf secara berurutan.
Untuk menguji keterampilan visuokonstruksional, Trump diminta menggambar sebuah jam dan menulis angka-angka serta menggambar sebuah kubus.
Trump juga diminta memberi nama hewan-hewan yang ada di kertas uji.
[Gambas:Video CNN]Dalam tes memori, dokter membaca lima kata per detik, lalu Trump diminta mengingat sebanyak mungkin kata dalam urutan apapun. Uji ingatan itu kemudian diulang sekali lagi. Dokter akan menanyakan kata-kata yang sama di akhir ujian.
Dalam tes kemampuan untuk memperhatikan, dokter akan menyebut sejumlar nomor dan Trump harus mengulanginya sesuai urutan yang mereka dengar. Lalu dokter akan meminta Trump mengurutkan sejumlah nomor lain dari belakang.
Dokter juga membaca sejumlah huruf dan setiap terdengar kata A, Trump harus mengetuk sekali.
Pada keterampilan matematikan, dokter meminta Trump mengurangi 100 dengan angka tujuh, terus menerus sampai dokter menyuruh berhenti.
Dari seluruh rangkaian tes, nilai normal adalah 26. Trump mendapat nilai 30.
[Gambas:Video CNN]"Presiden secara mental sangat tajam, sangat utuh," kata Jackson. "Dia fit untuk bertugas."
Saat ditanya apakah perlu tes kognitif tambahan terhadap presiden, Jackson mengatakan tidak perlu. "Saya tidak merekomendasikan yang lain," kata Jackson.
Sepengetahuan Jackson, baru kali ini seorang dokter melakukan penilaian kognitif terhadap seorang presiden. Selama bertahun-tahun menjadi dokter kepresidenan, Jackson tidak pernah melakukannya. "Dia telah melampaui apa yang saya anggap sebagai persyaratan untuk menunjukkan kemampuan kognitifnya," kata Jackson.
Jackson, laksamana muda lulusan kedokteran Universitas Texas pada 1995. Dia terpilih sebagai dokter Gedung Putih saat masih berada di Irak pada 2006 dan telah melayani tiga presiden. Dia ditunjuk sebagai dokter kepresidenan sejak pemerintahan Presiden Barack Obama.
(nat)