Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Malaysia dilaporkan menyatakan telah menangkap seorang ustaz dan pekerja konstruksi karena diduga terkait dengan kelompok teror
ISIS.Ustaz tersebut berkebangsaan Malaysia, sementara tersangka kedua adalah seorang
warga negara Indonesia. Kedua penangkapan diungkap pada Senin (22/1). Namun, WNI itu disebut telah ditangkap sejak 17 Januari lalu di Kuala Lumpur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mencurigainya berencana mencuri senjata api dari Markas Besar Kepolisian dan kantor-kantor polisi untuk melakukan serangan di Malaysia dan Indonesia.
Dia juga diyakini merekrut warga Indonesia lain dan mengibarkan bendera ISIS di situs konstruksi tempatnya bekerja untuk membuktikan kelompok teror itu masih aktif di Malaysia.
Sementara itu, warga Malaysia berusia 25 tahun yang mengajar di pesantren itu ditangkap pada 23 Desember di Petaling Jaya, Selangor, karena diduga merencanakan serangan ke sejumlah pusat hiburan.
Dia sudah pernah ditangkap dan dipenjara karena masalah keamanan pada 2015 lalu, kata polisi.
isis
Dia juga diyakini kembali aktif dalam militansi, berencana merampok, menculik atau membunuh non-Muslim setelah selesai menjalani masa hukumannya.
Dalam pernyataan polisi yang dikutip
Channel NewsAsia itu, otoritas juga menyatakan kedua tersangka mempersenjatai diri dengan pisau dan memburu biksu Buddha di jalanan pada November lalu, untuk membalas perlakuan Myanmar terhadap Rohingya.
Upaya itu gagal setelah polisi merebut pisau dari para pelaku.
[Gambas:Video CNN] (aal)