Di Afghanistan, JK Sebut Peran Penting Ulama dalam Perdamaian

LIT | CNN Indonesia
Kamis, 01 Mar 2018 14:32 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan peran penting ulama dalam memelihara perdamaian di Indonesia dalam Konferensi Perdamaian Afghanistan, Rabu (28/2).
Wapres JK bersama Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Kabul, Rabu (28/2). (Foto: Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan peran penting ulama dalam memelihara perdamaian di Indonesia.  Hal itu disampaikan dalam pidatonya untuk Konferensi Proses Kabul ke-2 untuk Perdamaian Afghanistan, Rabu (28/2).  Dalam pidatonya, dia berbagi pengalaman dalam mengatasi tantangan dan konflik Indonesia yang pluralistik.

"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sungguh memahami peran penting dan signifikan para ulama dalam memelihara perdamaian dan rekonsiliasi," tutur JK.

Menurutnya, ulama dapat mempromosikan toleransi dan menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil alamin (rahmat semesta alam).  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres JK juga menyatakan bahwa Indonesia menyambut hangat permintaan Afghanistan untuk menjadi tuan rumah Konferensi Ulama Internasional.  "Indonesia percaya bahwa konferensi ulama ini dapat berkontribusi dalam penyelesaian konflik," kata Wapres JK dalam pidatonya.


Menindaklanjuti Konferensi Ulama Internasional untuk Perdamaian dan Pembangunan di Afghanistan, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Dialog Trilateral antara Ulama Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan pada tanggal 15-19 Maret 2018 di Jakarta. JK mengharapkan dukungan agar dua konferensi penting ini dapat terlaksana dengan lancar.

Sebagai bagian dari komitmen membangun perdamaian, JK menegaskan bahwa Indonesia juga berjanji untuk terus memberdayakan Afghanistan melalui penyediaan program-program pengembangan kapasitas, khususnya dalam bidang ekonomi.

Bagi Indonesia, menurut Wapres JK, konferensi tersebutl sangat penting dalam proses perdamaian di Afghanistan, Karena konflik berkepanjangan selama 40 sangat membuat siapapun menderita. "Merobek persatuan masyarakat dan menghambat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi. Karena konflik tidak pernah menguntungkan siapapun," kata JK.

Di hadapan para pejabat Afghanistan, termasuk Presiden Ashraf Ghani yang hadir dalam konferensi, Wapres JK juga menceritakan tentang tantangan persatuan di Indonesia. "Sebagai negara dengan lebih dari 700 kelompok etnis dan 340 bahasa daerah, Indonesia telah mengalami banyak tantangan dan konflik sebagai bangsa yang pluralistik. Alhamdulillah,kami mampu mengatasi tantangan dan konflik dan kami merasa terhormat untuk berbagi pengalaman ini," kata JK.

Wapres menambahkan bahwa perdamaian harus dipupuk termasuk menempa ikatan kepercayaan antara orang-orang di semua tingkat dan membangun komitmen yang kuat dan solid dari semua elemen masyarakat, untuk menegakkan prinsip saling menghormati dan pengertian dan membangun dialog.

"Inklusivitas dalam membangun perdamaian sangat penting. Setiap orang Afghanistan adalah elemen kunci dan harus menjadi bagian dari solusi. Suara setiap orang Afghanistan harus didengar. Tidak ada yang harus ditinggalkan, semua suara terdengar. Karena Inklusivitas menyuntikkan rasa memiliki dan berbagi tanggung jawab terhadap perdamaian dan pembangunan perdamaian," pesan Wapres.

Lebih lanjut dikatakan Wapres, bahwa hal yang juga penting dalam membangun perdamaian adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan, meningkatkan kredibilitas proses itu sendiri. "Ini adalah bahan penting untuk perdamaian yang tahan lama," ujarnya.

Wapres JK juga mengajak negara-negara tetangga dan komunitas internasional untuk bekerja sama membantu Afghanistan menemukan solusi terbaik demi perdamaian negeri itu.

[Gambas:Video CNN]

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER