Ancaman
Korut tak berhenti sampai di situ. Selama enam bulan pemerintahan
Trump, Pyongyang telah melakukan sembilan uji coba peluru kendalinya secara terpisah.
Korut juga menegaskan tak segan meledakkan jantung AS dengan senjata nuklir mereka jika Washington berani berupaya menggulingkan rezim negara terisolasi itu.
“Jika AS berani menunjukkan niatnya sekecil apapun untuk menggulingkan kepemimpinan kami, Kami akan meledakkan jantung AS tanpa belas kasih dengan kekuatan nuklir kuat kami yang terus diasah setiap waktu,” ucap Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho, Rabu, 26 Juli 2017, melalui media pemerintah
KCNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman itu dilontarkan Korut menanggapi pernyataan Menlu AS yang kala itu menjabat sebagai Direktur CIA, Mike Pompeo, yang mengisyaratkan ingin menggulingkan rezim Kim Jong-un.
Pada 6 Agustus 2017 lalu, Korut juga mengecam serangkaian sanksi baru yang dijatuhkan AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami akan membuat AS membayar hingga 1000 kali lipat untuk seluruh kejahatan keji yang dilakukan negara itu terhadap kami,” ucap media pemerintah Korut, 6 Agustus 2017.
Korut bahkan mengancam akan menyerang Guam, salah satu wilayah AS di Pasifik, menggunakan rudal balistiknya.
“KPA [Tentara Rakyat Korea] sedang menimbang secara teliti rencana operasional untuk melepaskan tembakkan ke daerah sekitar Guam dengan rudal balistik strategis jarak menengah hingga jauh Hwasong-12 untuk menyerang markas militer AS di Guam, termasuk Pangkalan Udara Anderson," ujar juru bicara KPA, 9 Agustus 2017.
Merespons hal itu, Trump memperingatkan Korut agar tidak membuat ancaman lagi bagi AS atau Pyongyang akan merasakan api kemarahan yang tak pernah ada dalam sejarah.
“Korut sebaiknya tidak membuat lebih banyak ancaman lagi bagi AS. Mereka akan merasakan api dan kemarahan yang tidak pernah dilihat dunia sebelumnya,”papar Trump di depan wartawan Gedung Putih.
Beberapa hari kemudian, melalui Twitternya, Trump kembali berkicau dengan mengatakan bahwa opsi militer benar-benar telah siap diluncurkan jika Korut tak ingin mengubah sikapnya yang mengancam itu.
“Solusi militer sudah sepenuhnya ditempatkan dan siap digunakan jika Korut tak bertindak bijak. Saya harap Kim Jong-un mau mencari jalan lain yang lebih baik!,” kicau Trump melalu Twitter.
“AS telah berdialog dengan Korea Utara dan membayar pemerasan mereka selama lebih dari 25 tahun. Berbicara bukan jawaban!” tegas Trump melalui Twitter pada 30 Agustus 2017.