Akui Pembunuhan Tanpa Peradilan, Duterte Hanya Berkelakar

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 28 Sep 2018 17:54 WIB
Juru bicara kepresidenan menyebut bahwa Duterte hanya berkelakar saat melontarkan pernyataan yang mengakui telah terjadi pembunuhan tanpa peradilan di Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (REUTERS/Romeo Ranoco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara kepresidenan Filipina Harry Roque menyebut bahwa Rodrigo Duterte hanya berkelakar ketika melontarkan pernyataan bahwa telah terjadi pembunuhan tanpa peradilan di negaranya.

Ia berharap publik tidak mengartikan pernyataan Presiden secara harafiah.

"Yah, Anda kenal bagaimana (karakter) Presiden. Itu tidak serius. Dia hanya menyatakan apa yang telah ia lakukan dan menekankan bahwa ia tidak melakukan korupsi," tutur Roque dalam wawancaranya dengan dzRH, seperti dikutip The Inquirer.

Roque menambahkan bahwa pernyataan Presiden itu bukanlah pengakuan kesalahan.
"Pertama-tama itu bukanlah pengakuan, bukan pernyataan yang menyatakan rasa bersalah, bukan," tuturnya. "Itu adalah ekspresi candaan Presiden, untuk menekankan bahwa ia tidak korup."

Sebelumnya, dalam pidato dalam pertemuan pejabat pemerintah di Malacanang, Duterte menghantam para pengritiknya dan membuat pengakuan aneh. Ia menyebut satu-satunya dosa yang ia lakukan selama memerintah adalah pembunuhan tanpa peradilan di Filipina.

Kasus ini terkait dengan pernyataannya untuk memerangi peredaran narkoba secara brutal di Filipina. Misi Duterte ini telah menuai ribuan korban jiwa tersangka pengedar narkoba yang dibunuh tanpa melalui proses peradilan.

Sebagian dari mereka tewas tanpa proses hukum yang jelas bahkan belum bisa dibuktikan terpidana narkoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER