Jakarta, CNN Indonesia -- Komentar bernada rasial kembali terlontar dari
Donald Trump. Kini, "korban" sang Presiden
Amerika Serikat adalah empat perempuan progresif yang menjejakkan langkah politiknya di Kongres dengan agenda penuh gertakan.
Adalah anggota Dewan Perwakilan fraksi Demokrat dari New York, Alexandria Ocasio-Cortez, llhan Omar dari Minnesota, Ayanna Pressley dari Massachusetts, dan Rashida Tlaib dari Michigan.
Lahir dari keluarga keturunan pendatang, keempat perempuan tersebut menyulut amarah Trump ketika mereka mengkritik kondisi fasilitas umum di perbatasan Negeri Paman Sam untuk menampung para imigran gelap yang ditangkap.
Trump lantas menabuh genderang perang di Twitter dengan menyindir para "anggota kongres perempuan progresif yang datang dari negara dengan pemerintahan kacau balau" itu melalui serangkaian kicauan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengapa mereka tidak kembali dan membantu memperbaiki tempat-tempat rusak dan penuh kejahatan yang merupakan tempat asal mereka, lalu kembali dan jelaskan kepada kami bagaimana cara memperbaikinya," tulis Trump.
Meski nama mereka tak disebut secara gamblang, keempat anggota Kongres tersebut langsung menyerbu Trump di Twitter.
"Pak Presiden, negara tempat saya 'berasal' dan negara tempat kami semua mengangkat sumpah, adalah Amerika Serikat," kata Alexandria Ocasio-Cortez.
"Anda marah karena Anda tidak percaya pada Amerika, di mana saya mewakili New York 14, di mana warga Minnesota memilih @IlhamMN, di mana @RashidaTlaib berjuang untuk keluarga Michigan, di mana @AyannaPressley memenangkan gadis-gadis di Boston."
Keempat perempuan itu memang dikenal sangat lantang menyuarakan keadilan dengan cara-cara yang progresif dan menginspirasi anak muda. Mereka pun kini dikenal dengan sebutan "The Squad."
Alexandria Ocasio-CortezOcasio-Cortez sendiri dapat memenangi satu kursi di Kongres berkat kampanye unik dalam pemilihan umum parlemen pada 2018 lalu. Melalui media sosial, perempuan kelahiran 13 Oktober 1989 ini merekam kesehariannya dengan selipan kelakar dan janji jika ia terpilih jadi anggota dewan kelak.
Kebanyakan anak muda pun merasa sangat dekat dengan Ocasio-Cortez, terutama karena kisah hidupnya yang berangkat dari satu kawasan kumuh di New York, The Bronx, di tengah keluarga keturunan Puerto Rico.
Usai lulus dari jurusan hubungan internasional dan ekonomi Universitas Boston, Ocasio-Cortez membawa predikat
cum laude-nya kembali ke Bronx.
Di sana, ia sempat merasakan kepedihan memeras peluh kala menjadi bartender dan pramusaji dengan waktu kerja 18 jam demi membantu ibunya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga dan sopir bus sekolah.
Perempuan yang akrab disapa AOC itu baru terjun ke dunia politik pada 2016, ketika masuk dalam tim kampanye salah satu bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Bernie Sanders.
Mengikuti jejak Sanders selama berkampanye dari desa ke kota, OAC melihat betul masalah yang dihadapi warga setiap hari. Ia pun terinspirasi untuk bekerja bagi masyarakat dan memberanikan diri bertarung memperebutkan kursi anggota dewan dalam pemilu sela 2018.
 Sebagai penantang baru, Alexandria Ocasio-Cortez dianggap sangat berani melawan rivalnya di pemilu yang rata-rata sudah berkecimpung lama dalam politik. (Reuters/Andrew Kelly) |
Sebagai penantang baru, OAC dianggap sangat berani melawan rivalnya di pemilu yang rata-rata sudah berkecimpung lama dalam politik. OAC pun memutar otak agar dapat melawan kampanye para pesaingnya yang tentu sudah berkantong tebal.
"Kalian tidak dapat benar-benar mengalahkan uang besar dengan uang yang lebih banyak. Kalian harus melawannya dengan permainan yang benar-benar berbeda," kata Ocasio-Cortez kepada
Vox.
Dengan agenda progresif dan cara kampanye yang segar, OAC berhasil mendepak semua lawannya hingga bisa duduk di salah satu kursi Kongres AS.
Di Kongres, OAC mencetuskan berbagai gagasan kebijakan, mulai Green New Deal Resolution untuk memerangi dampak krisis iklim global dan kemiskinan di AS, hingga program kesehatan Medicare for All.
[Gambas:Video CNN]Membangun kekuatannya dari dukungan akar rumput, posisi Ocasio-Cortez di Kongres sangat sulit tercerabut. Kala usulan briliannya ditanggapi miring, para warganet langsung membelanya.
"Setahun lalu, dia menerima pesanan dari balik bar. Hari ini, jutaan orang mengantre di belakangnya," tulis seorang Senator dari Massachusetts, Elizabeth Warren, dalam opininya di
TIME.
Kala warganet tak dapat membela OAC di tengah rapat tertutup Kongres, anggota The Squad lainnya siap membantu, termasuk Rashida Tlaib.
Rashida TlaibNama Rashida Tlaib mulai meroket setelah dinobatkan sebagai perempuan keturunan Palestina pertama yang mendapatkan kursi di Kongres pada 2018 lalu.
Selama berkampanye, Tlaib menggaungkan tiga usulan andalannya, yaitu perawatan medis bagi semua orang, upah minimum US$15, dan reformasi regulasi imigrasi.
Sepekan sebelum pemilu, Tlaib pernah berkata kepada CBS bahwa ia siap menjadi bagian dari sejarah perubahan di AS, di mana untuk pertama kalinya seorang perempuan Muslim bisa masuk Kongres.
"Hal pertama yang saya pikirkan ketika orang berkata saya akan menjadi 'Muslim pertama' adalah merayakan momen ini," katanya.
 Selama berkampanye, Tlaib menggaungkan tiga usulan andalannya, yaitu perawatan medis bagi semua orang, upah minimum US$15, dan reformasi regulasi imigrasi. (CNN/Jeremy Moorhead) |
Melanjutkan pernyataannya, Tlaib berkata, "Kita mengubah sejarah tepat di waktu saat kita anggap itu mustahil terjadi. Dan jika kalian percaya, percayalah akan kemungkinan dari seseorang seperti saya."
Beberapa jam setelah dilantik, Tlaib langsung menjadi tajuk utama berbagai media massa di AS karena ucapannya.
“Kita akan masuk ke sana dan kita akan memakzulkan si keparat itu,” katanya merujuk pada Trump.
Ilhan OmarSelain Tlaib, nama Ilham Omar juga menanjak karena mereka merupakan dua perempuan Muslim pertama yang bisa masuk Kongres.
Lahir pada 4 Oktober 1981, Omar dan keluarganya pertama kali menginjakkan kaki di AS pada dua dekade lalu sebagai pengungsi dari Somalia. Omar baru mendapatkan predikat sebagai warga negara AS pada 2000, saat ia berusia 17 tahun.
Disokong oleh kelompok yang mendorong Ocasio-Cortez ke dunia politik, Justice Democrat, Omar juga dikenal sebagai pendukung kuat proposal kebijakan Medicare for All dan peningkatan upah minimum menjadi US$15 per jam.
Di sisi lain, Omar kerap menyulut kontroversi karena pernyataannya terkait perlakuan Israel atas warga Palestina. Awal tahun ini, Omar meminta maaf karena menuding Partai Republik mendukung Israel usai mendapatkan sumbangan dari kelompok pro-Zionis.
 Ilhan Omar juga dikenal sebagai pendukung kuat proposal kebijakan Medicare for All dan peningkatan upah minimum menjadi US$15 per jam. (REUTERS/Erin Scott) |
Ayanna PressleyBukan hanya perempuan Muslim, Kongres AS periode kali ini juga kedatangan Ayanna Pressley sebagai wanita kulit hitam pertama yang mewakili Massachusetts.
Berbeda dengan anggota The Squad lainnya, nama Pressley sudah mencuat sejak hampir satu dekade lalu, saat ia terpilih sebagai perempuan kulit hitam pertama di Dewan Kota Boston. Sejak saat itu, ia digadang-gadang sebagai bintang baru Partai Demokrat.
[Gambas:Video CNN]Belakangan, perempuan kelahiran 45 tahun silam ini kembali menyedot perhatian publik setelah menyuarakan keadilan bagi para imigran di perbatasan dengan Texas.
Suara Pressley juga selalu nyaring kala membicarakan soal pengalamannya sebagai korban pemerkosaan.
 Ayanna Pressley adalah wanita kulit hitam pertama yang menjadi anggota Dewan Perwakilan AS mewakili Massachusetts. (REUTERS/Erin Scott) |
“Semakin dekat seseorang dengan penderitaan biasanya semakin dekat pula dengan kekuatan,” katanya.