Membandingkan Wabah SARS, MERS, dan Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2020 08:45 WIB
SARS, MERS, dan virus corona (Covid-19) merupakan penyakit akibat saluran pernapasan yang mematikan. Ketahui perbedaan ketiganya.
Ilustrasi ruang isolasi di RS Surianto Saroso pada 2015. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
MERS atau dikenal dengan sindrom pernapasan Timur Tengah penyebarannya pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Seperti halnya SARS, MERS juga merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona.

Sejak pasien pertama dinyatakan positif, MERS telah menyebar ke 27 negara di Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Utara.

Seperti kebanyakan virus corona, MERS merupakan virus zoonis yang ditularkan antara hewan dan manusia. Ilmuwan meyakini MERS kemungkinan besar berpindah dari kelelawar ke unta dromedaris sebelum menularkan manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat ada 2.494 kasus MERS yang dilaporkan di seluruh dunia dengan 858 kematian. WHO mengatakan infeksi MERS terjadi terutama dari kontan jarak dekat antara orang-ke-orang.

Kendati angka penyebaran dan korban meninggal lebih kecil, namun tingkat kematian akibat MERS sangat tinggi yakni mencapai 34,45 persen.

Mengutip NBC News, butuh waktu satu tahun sejak kasus MERS pertama kali diungkap hingga bisa menginfeksi sekitar 203 orang. Sementara angka kematian MERS dalam waktu setahun mencapai 106 orang.

Jika klasifikasikan berdasarkan usia, angka kematian akibat MERS relatif beragam. Namun, risiko kematian tertinggi yakni 52,7 persen berisiko tinggi berada di rentang di atas 80 tahun atas.

Perbandingan Penyebaran SARS, MERS, dan Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Lanjut ke halaman berikutnya: Virus Corona (Covid-19)

Virus Corona (Covid-19)

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER