Ilmuwan Ingatkan Amazon Bisa Hadirkan Pandemi bagi Manusia

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2020 04:53 WIB
In this Nov. 22, 2019 photo, cut logs and wooden boards lie in an area opened by illegal loggers within the Renascer Reserve in the Amazon rainforest in Prainha, Para state, Brazil. This conservation unit is known to have trees with high economic value such as ipe, jatoba and massaranduba. One of the biggest seizures of illegal timber in the Brazilian Amazon forest happened in this reserve in 2010. (AP Photo/Leo Correa)
Perambahan hutan Amazon ditengarai bakal membahayakan manusia. (AP Photo/Leo Correa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ahli Ekologi Brasil David Lapola memperingatkan pandemi berikutnya bisa datang dari hutan hujan Amazon.

Lapola berpendapat kegiatan perambahan hutan yang berlebihan dan menghancurkan habitat hewan bisa menjadi penyebab wabah virus corona.


Para peneliti mengatakan proses perubahan daerah yang sebelumnya merupakan kawasan liar menjadi kawasan perkotaan berkontribusi pada kemunculan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus corona diyakini ilmuwan berasal dari kelelawar, kemudian melalui spesies ketiga, sebelum ditularkan ke manusia di provinsi Hubei, China.

Lapola mempelajari aktivitas manusia akan membentuk ekosistem hutan tropis di masa depan, termasuk di hutan Amazon.

"Amazon adalah tempat penyimpanan virus yang sangat besar. Sebaiknya kita tidak menguji keberuntungan kita," ujarnya dalam wawancara dengan AFP.

Hutan hujan terbesar di dunia menghilang dalam kurun waktu yang singkat.

Tahun lalu ketika Jair Bolsonaro menjalani tahun pertama sebagai presiden Brasil, penggundulan hutan di Amazon melonjak 85 persen. Lebih dari 10.000 kilometer persegi atau hampir seluas negara Lebanon.

Tren terus berlanjut pada tahun ini. Dari Januari hingga April, 1.202 kilometer persegi hutan telah dibabat.

Menurut data berdasarkan gambar satelit dari National Space Research Institute (INPE) Brasil, jumlah tersebut ditetapkan sebagai rekor baru dalam empat bulan pertama di tahun ini.


"Itu adalah berita buruk, tidak hanya untuk bumi tapi juga kesehatan manusia," kata Lapola yang memegang gelar PhD dalam pemodelan sistem bumi dari Institut Max Planck di Jerman.

"Ketika Anda menciptakan ketidakseimbangan ekologis, saat itulah virus dapat melompat dari hewan ke manusia," kata ilmuwan yang bekerja di Universitas Campinas di Brasil. (nva/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER