Jakarta, CNN Indonesia --
Vietnam secara bertahap mulai melonggarkan
lockdown di tengah melemahnya kasus baru
virus corona. Sejumlah sektor kehidupan perlahan mulai dibuka kembali, termasuk sekolah, sektor bisnis, dan pariwisata.
Vietnam sebenarnya sempat memperpanjang kebijakan isolasi sosial hingga 22 April di sejumlah kota yang dianggap berisiko tinggi seperti Hanoi, Ho Chi Minh, dan Da Nang. Aturan tersebut sempat berencana diperpanjang hingga 30 April tergantung pada laporan penularan corona.
Pembukaan kembali aktivitas warga dilakukan setelah Vietnam mencatat laporan 288 kasus virus corona tanpa ada korban jiwa. Sejak 23 April lalu, secara bertahap pemerintah Vietnam mulai melonggarkan kebijakan menjaga jarak sosial yang berlaku selama 22 hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan, Vietnam dengan cepat menutup akses ke perbatasan dengan China di akhir Januari setelah muncul laporan kasus infeksi corona. Selain itu, pemerintah juga menghentikan kedatangan turis asing ke negaranya.
Kini, Vietnam memasuki babak baru
new normal setelah tak ada lagi laporan infeksi baru virus corona dengan menerapkan sejumlah aturan bagi warga.
Membagi kota berisiko rendah hingga tinggiKetika aturan isolasi diberlakukan, Vietnam menerapkan aturan berbeda untuk kota dengan kategori berisiko rendah, menengah, hingga tinggi penularan virus corona.
Selain kota besar seperti Hanoi dan Ho Chi Minh, distrik Dong Van dan Provinsi Ha Giang yang berbatasan dengan China juga sempat diisolasi lantaran ada laporan kasus positif corona.
Mengutip
Vietnam Briefing, semua orang yang memasuki Ho Chi Minh dan Hanoi melalui jalur darat, laut, dan udara menggunakan kendaraan umum atau pribadi diharuskan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh dan tes Covid-19. Tak hanya itu, aturan untuk melakukan karantina selama 14 hari juga diharuskan bagi semua pendatang.
Pemerintah kota Hanoi bahkan memberlakukan denda bagi warga nekat keluar rumah tanpa alasan yang jelas. Layanan transportasi daring sementara dilarang beroperasi di tengah upaya untuk tetap menjaga jarak.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian Insert Artikel - Waspada Virus Corona |
Pemerintah dengan cepat memberikan tanggapan dan menerapkan aturan ketat untuk menekan penyebaran virus corona. Sejumlah area yang berpotensi tinggi menularkan virus seperti Hanoi dan Ho Chi Minh diberlakukan aturan yang lebih ketat dibandingkan daerah lain di Vietnam.
Di kedua kota itu, bisnis yang dianggap tidak mendukung pembatasan sosial seperti bar, kedai teh dan kopi, karaoke, acara olah raga untuk ditutup. Warga juga dilarang menghadiri pertemuan massal, pertemuan dibatasi maksimal 10 orang.
Sekolah, pariwisata, hingga penerbangan domestik dibukaTerhitung sejak Jumat (1/5), pelonggaran
lockdown mulai berlaku di Ho Chi Minh. Sejumlah tempat hiburan termasuk kelab malam, bioskop, spa, dan pusat kebugaran mulai beroperasi kembali. Aturan untuk menjaga jarak tetap diberlakukan.
Sementara Hanoi mulai pekan ini membuka kembali tempat wisata untuk dikunjungi wisatawan. Restoran dan kafe di Hanoi sudah lebih dulu dibuka sejak 22 April lalu. Pemerintah telah membolehkan warga berkumpul maksimal hingga 20 orang.
[Gambas:Video CNN]Khusus untuk aktivitas belajar, pemerintah telah membuka kembali sekolah tingkat menengah dan perguruan tinggi sejak 4 Mei. Disusul sekolah dasar dan taman kanak-kanak mulai 11 Mei lalu.
Pemerintah mengharuskan penggunaan masker untuk semua murid dan staf sekolah. Seluruh siswa diharuskan menggunakan cairan pencuci tangan (
hand sanitizer) dan mengecek suhu tubuh di gerbang sebelum memasuki area sekolah dan ruang kelas.
Tak hanya itu, sekolah juga diharuskan memangkas waktu belajar menjadi setengah hari serta menjamin siswa tidak saling bersentuhan dengan teman selama proses belajar.
Pemerintah juga menjamin ketersediaan hand sanitizer di tempat umum dan memasukkan sebagai barang yang dijual dengan harga stabil.
Pemandangan penjaja
street food (jajanan di pinggir jalan) juga perlahan kembali mewarnai jalan-jalan kota di Vietnam. Aroma daging, ayam, dan ikan direbus serta jajaran kursi plastik dengan riuh obrolan pengunjung kembali mewarnai sudut-sudut kota.
Kendati sudah mulai kembali normal,
CNN mencatat saat ini baru sekitar 75 persen bisnis di Hanoi telah dibuka kembali.
Virus corona tak dipungkiri menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata Vietnam. Laporan sejumlah media lokal mencatat Vietnam kehilangan sekitar US$7 miliar dari sektor pariwisata pada periode Januari hingga Februari 2020.
Kementerian Transportasi mulai membuka kembali penerbangan domestik dan kereta api ke sejumlah tujuan dengan pembatasan jumlah penumpang mulai 23 April lalu.
Sementara hotel sebagai fasilitas pendukung pariwisata akan tetap ditutup hingga pertengahan Mei lantaran jumlah turis yang berkunjung masih sedikit. Setali tiga uang, agen pariwisata pun masih tetap tutup kemungkinan hingga akhir tahun.
(evn)