Keponakan Serukan Trump Mundur dari Kursi Presiden AS

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2020 15:13 WIB
President Donald Trump bows his head in prayer before speaking to over 1,110 cadets in the Class of 2020 at a commencement ceremony on the parade field, at the United States Military Academy in West Point, N.Y., Saturday, June 13, 2020. (AP Photo/Alex Brandon)
Presiden AS Donald Trump. (AP/Alex Brandon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keponakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Mary Trump, menyerukan sang paman untuk mundur dari Gedung Putih.

Dalam wawancara bersama ABC, Mary menuturkan jika dia bisa mengunjungi Trump di Gedung Putih, ia akan meminta pamannya itu mundur dari jabatan presiden.

Mary mengaku pernah mengunjungi Trump di Gedung Putih beberapa bulan setelah pemilu pada 2017 lalu. Ia melihat sang paman sudah "tampak sangat tegang oleh tekanan".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya hanya berpikir, 'dia tampak lelah dan sepertinya dia berpikir kalau bukan ini yang ia bayangkan menjadi seorang presiden sebelumnya'," kata Mary.

Ketika ditanya reporter ABC George Stephanopoulos apa yang akan dikatakan kepada Trump jika memiliki kesempatan bertemu lagi di Gedung Putih, Mary menjawab dia akan meminta sang paman "mengundurkan diri".

Mary dikenal kerap mengkritik kepemimpinan Trump sebagai presiden. Dia bahkan menuangkan kritikan serta opininya terkait Trump dalam sebuah buku berjudul 'Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man'.

Dalam buku itu, Mary menganggap Trump sebagai sosiopat dan pemimpin dengan sifat keangkuhan dan ketidakpedulian.

Sama seperti buku mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton, buku Mary yang mengupas tuntas sisi Trump dari perspektif orang-orang terdekat itu juga menghadapi upaya penuntutan hukum dari Gedung Putih demi menghentikan penerbitannya.

Namun, pada awal pekan ini, Mahkamah Agung New York mencabut perintah sementara yang memungkinkan Mary Trump menunda penerbitan bukunya tersebut.

Dilansir dari CNN, Mary menulis buku tersebut berdasarkan pengalamannya sendiri mengenal sang paman dan juga beberapa cerita anggota keluarga Trump lainnya.

Dalam sebuah wawancara Mary menyebut Trump pernah menyewa orang untuk mengerjakan tes SAT ujian masuk universitas agar bisa diterima di University of Pennsylvania. 

Klaim Mary itu ditolak Gedung Putih meski dirinya mengatakan memiliki bukti dengan menyebutkan identitas orang yang dibayar Trump tersebut..

Mary juga menceritakan bahwa ayah Donald Trump lah yang membawa pengaruh buruk dan menjelaskan perilaku dan karakter pamannya selama ini.

Hingga kini, Trump belum menanggapi pernyataan keponakannya tersebut. Meski begitu, Gedung Putih sebelumnya telah menegaskan bahwa buku Mary tersebut merupakan "kebohongan" belaka.

(rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER