Jaksa di Yordania memerintahkan penutupan serikat guru di negara itu selama dua tahun. Permintaan penutupan itu disampaikan sebagai salah satu bagian dari investigasi dugaan gratifikasi.
Seperti dilansir AFP, langkah Jaksa Agung itu terjadi tiga hari setelah Asosiasi Guru melakukan demonstrasi yang diikuti ratusan pengunjuk rasa menuntut peningkatan gaji yang disepakati pemerintah pada 2019 lalu.
Pemerintah dan serikat, yang merepresentasikan 100.000 guru di Yordania itu mencapai kesepakatan setelah aksi unjuk rasa yang berlangsung sebulan penuh tahun lalu. Para guru menuntut peningkatan gaji 50 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pada April tahun ini, pemerintah Yordania mengetatkan anggaran yang berakibat penundaan peningkatan gaji untuk sektor publik. Mereka berdalih ekonomi yang memburuk karena pandemi virus corona (Covid-19).
Serikat guru pun meresponsnya dengan menyerukan kembali demonstrasi pada Rabu (22/7) lalu. Pemimpin serikat guru Yordania, Nasir al-Nawasra mendesak pemerintah negara itu menghormati dan menunaikan janji-janji mereka.
Kemudian, pada Sabtu ini Jaksa Agung Hassan Abdallat memerintahkan penutupan selama dua tahun untuk markas utama Asosiasi Guru, cabang-cabang dan kantor-kantornya di seluruh wilayah negeri ini.
Seperti dilansir dari kantor berita Yordania, Petra, Hassan pun memanggil para anggota serikat itu untuk diperiksa atas tuduhan pidana dan korupsi. Tapi, belum jelas korupsi apa yang dimaksudkan.
Hassan juga menyatakan akan memanggil Menteri Pendidikan guna diperiksa terkait kasus tersebut. Bukan hanya itu, jaksa pun memerintahkan pembungkaman informasi atas kasus tersebut kecuali atas izin yang berwenang.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Yordania, Tayseer Nueimi, menyatakan kementeriannya akan menjalankan perintah jaksa agung tersebut untuk menutup sementara Asosiasi Guru--termasuk untuk dewan dan keanggotaannya.
Selain itu, Nueimi mengatakan komite sementara akan dikabarkan nama-nama yang masuk ke sana dalam temp dua hari mendatang. Komite sementara itu, kata dia, akan menjalankan fungsi-fungsi nonvital bagi serikat pekerja tersebut.
Sebelumnya, pada awal bulan ini Raja Yordania, Abddulah III, mengatakan negaranya telah berhasil mengontrol pandemi virus corona, dan mulai kembali menjalankan perekonomian.
(afp/kid)