Sebuah kantor berita surat kabar Diario de Iguala, yang terletak di kota Iguala, Negara Bagian Guerero, Meksiko, diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal pada Selasa (4/8).
Insiden itu terjadi dua hari setelah seorang jurnalis Meksiko, Pablo Morrugares, dan seorang polisi yang mengawal tewas dibantai oleh sekelompok orang ketika makan malam di kota itu pada Minggu (2/8) pekan lalu.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (6/8), menurut kejaksaan setempat tidak ada korban luka maupun meninggal dalam kejadian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut manajemen Diario de Iguala, saat kejadian kantor dalam kondisi kosong karena seluruh awak redaksi dan manajemen diperintahkan bekerja dari rumah akibat pandemi virus corona.
Dalam keterangan, surat kabar Diario de Iguala menyatakan tidak menerbitkan pemberitaan tentang kejahatan, kekerasan atau hal-hal lain yang memicu kemarahan kelompok geng.
Akan tetapi, karena kebutuhan ekonomi, mereka menyatakan juga melayani jasa percetakan untuk penerbitan surat kabar lain, tetapi menekankan mereka tidak terlibat dalam urusan editorial.
"Kami mengecam serangan ke Diario de Iguala. Prioritas pemerintah Meksiko adalah menjamin kebebasan berpendapat dan ketertiban sosial," tulis Menteri Dalam Negeri Meksiko, Olga Sanchez Cordero, melalui akun Twitter.
Kota Iguala menjadi saksi bisu kekerasan geng dan sindikat kartel narkoba. Pada enam tahun silam, seorang polisi yang korup nekat menculik 43 pelajar dari sekolah setempat dan menyerahkan mereka kepada anggota geng.
Seluruh pelajar itu lantas dibunuh dan jasad mereka dibakar.
Dalam kasus pembunuhan terhadap Morrugares, polisi menemukan 55 selongsong peluru senapan di lokasi kejadian. Mereka menduga pelaku melepaskan tembakan kepada kedua orang itu dari kendaraan yang berjalan perlahan.
Mendiang Morrugares adalah pemimpin redaksi situs P.M. Noticias Guerrero, yang kerap mengulas kekerasan geng dan aksi kejahatan.
Sebelum meninggal, sebuah spanduk berisi ancaman pembunuhan terhadap Morrugares terpampang di pinggir jalan oleh anggota geng.
Morrugares dan istrinya selamat dari percobaan pembunuhan pada empat tahun lalu. Dia menjadi jurnalis kelima yang dibunuh di Meksiko pada tahun ini.
Meksiko adalah salah satu negara di dunia yang masuk dalam daftar merah atau berbahaya bagi wartawan.
Sepanjang dua dasawarsa terakhir dilaporkan ada 140 wartawan di Meksiko yang tewas dibunuh. Sebagian besar pelaku belum tertangkap.
(associated press/ayp)