Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlibat perseteruan dengan Gubernur Nevada, Steve Sisolak, terkait dengan keputusan untuk mengirim surat suara pemilihan presiden dan legislatif 2020 ke rumah masing-masing calon pemilih, untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (6/8), Sisolak yang merupakan politikus Partai Demokrat tetap berkeras mengirimkan surat suara ke rumah calon pemilih. Dia bahkan menerbitkan aturan khusus supaya tindakannya mempunyai landasan hukum.
"Aturan ini akan membolehkan petugas pemungutan suara untuk terus bekerja dengan aman, dan melaksanakan pemungutan suara di bawah situasi luar biasa," kata Sisolak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nevada dan tujuh negara bagian AS lain, antara lain California dan Vermont, memutuskan mengirim surat suara ke kediaman calon pemilih akibat pandemi Covid-19.
Rencana Sisolak dan sejumlah negara bagian lain untuk mengubah tata cara pemungutan suara dikecam oleh Trump. Dia mengklaim cara itu bakal membuat integritas penyelenggaraan pemilu menjadi berkurang.
Meski begitu, para pakar politik malah mengatakan jarang terjadi kecurangan terkait data pemilih.
Trump bahkan berencana menggugat negara bagian Nevada jika rencana itu tetap diterapkan. Menurut dia pemilihan dengan mengirim surat suara kepada pemilih adalah tindakan memalukan dan sangat mencoreng wajah AS.
Sampai saat ini Trump khawatir akan terjadi kecurangan jika surat suara yang dikumpulkan kembali dari pemilih harus dihitung manual. Bahkan, dia mengklaim dengan cara itu maka target masa pemilihan yang sudah ditetapkan bisa mulur dari jadwal.
Akibat pandemi Covid-19, proses pemungutan suara di AS bakal banyak berubah. Beberapa negara bagian dilaporkan akan tetap membuka tempat pemungutan suara tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan.
![]() |