Migran yang diselamatkan dengan perahu yang didanai oleh seniman jalanan Inggris, Banksy, telah dievakuasi ke Sea-Watch 4, kapal lain yang menyelamatkan orang-orang yang terdampar di Laut Mediterania.
Sebuah unggahan cuitan pada Sabtu (29/8) malam di akun Twitter kapal Banksy mengatakan mereka "baru saja mentransfer semua penumpang yang tersisa ke #SeaWatch4, yang sekarang memiliki sekitar 350 orang di dalamnya."
"Ini belum berakhir," tulis akun Twitter kapal Banksy. "Kami menuntut Tempat Keamanan untuk semua yang selamat, sekarang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemindahan terjadi setelah "Louise Michel", bekas kapal angkatan laut Prancis yang dibeli oleh Banksy, membawa 219 migran ke dalamnya dan meminta "bantuan segera."
Sea-Watch International mengonfirmasi di Twitter bahwa kapalnya telah menerima penumpang, menambahkan, "kami sekarang memiliki (sekitar) 350 orang di dalamnya yang perlu turun di pelabuhan yang aman sesegera mungkin."
Penjaga Pantai Italia menanggapi panggilan darurat Sabtu pagi dari Louise Michel dan mengevakuasi "49 penumpang kami yang paling rentan," kata akun Twitter kapal SeaWatch.
Dalam pernyataan bersama hari Sabtu, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan para pengungsi dan migran di Louise Michel, Sea-Watch 4, dan kapal ketiga harus diizinkan turun.
"Kurangnya kesepakatan tentang mekanisme pendaratan regional, yang telah lama diminta oleh UNHCR dan IOM, bukanlah alasan untuk menolak pelabuhan keselamatan dan bantuan yang mereka butuhkan, seperti yang dipersyaratkan dalam hukum internasional," bunyi pernyataan itu.
Louise Michel membantu menyelamatkan 89 orang pada Kamis (27/8), menurut juru bicara kapal.
Awaknya yang beranggotakan 10 orang kemudian memberikan bantuan kepada 130 orang lagi, termasuk banyak wanita dan anak-anak," tulis akun Twitter kapal Banksy pada Jumat (28/8) malam.
Kapal itu mengatakan dalam serangkaian cuitan pada Sabtu pagi bahwa mereka "tidak dapat bergerak karena deknya penuh sesak" dan "menuduh bahwa tidak ada penjaga pantai Eropa yang menanggapi seruannya untuk meminta bantuan." CNN belum dapat memverifikasi klaim ini secara independen.
Saat itu, akun Twitter mengatakan 33 penumpang tetap "di atas rakit penyelamat" dengan satu orang yang meninggal di dalam kantong mayat.
Mengacu pada pengungsi yang diamankan, kapal mengatakan mereka telah "mengalami trauma ekstrem" dan perlu mencapai "tempat aman."
Dalam pembaruan yang diunggah di Twitter pada Sabtu sore, Louise Michel mengatakan anggota krunya masih menunggu bantuan setengah hari kemudian.
"Kru berhasil membuat #LouiseMichel stabil selama hampir 12 jam sekarang. Teman baru kami memberi tahu kami bahwa mereka telah kehilangan 3 teman dalam perjalanan mereka. Termasuk mayat dalam satu rakit kami, yang membuat 4 nyawa lenyap karena Benteng Eropa, " katanya dalam cuitan terbarunya.
Kapal penyelamat berwarna merah muda dengan goresan cat karya Banksy dan dinamai dari nama seorang anarkis Prancis, bertujuan untuk "menegakkan hukum maritim dan menyelamatkan siapa pun dalam bahaya. tanpa prasangka," seperti penjelasan dalam situs resminya.
Selain disesuaikan untuk operasi pencarian dan penyelamatan, Louise Michel "dikapteni dan diawaki oleh tim penyelamat profesional yang diambil dari seluruh Eropa," lanjutnya.
Panjang kapal 30 meter dan dapat bergerak dengan kecepatan 28 knot per jam.