Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan uji klinis vaksin virus corona berjalan lancar dan tidak ada efek berat yang dilaporkan. Pernyataan Retno tersebut disampaikan setelah komunikasi dengan tim uji klinis.
"Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinis dengan Prof. Kusnadi dan tim, kami tadi pagi rapat dan menerima info bahwa laporan yang diterima sampai saat ini, uji klinis berjalan lancar dan tidak diterima laporan dengan efek berat," ujar Retno dalam konferensi pers rapat terbatas (ratas), Senin (28/9).
Dia mengatakan bahwa sejauh ini uji klinis menunjukkan hasil yang baik.
Selain itu, dia juga menuturkan bahwa pemerintah masih terus memantau persiapan Biofarma sebagai badan yang memproduksi vaksin virus corona dari Sinovac.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 20-24 September, tim ahli Sinovac telah melakukan visiasi ke Bandung untuk meninjau production site vaksin Biofarma dan sekaligus mengobservasi pelaksanaan uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Bandung dan sekitarnya," ucap Retno.
Dia menambahkan delegasi Sinovac secara khusus mengunjungi gedung nomor 21 dan 43. Gedung nomor 21 digunakan untuk memproduksi vaksin Sinovac, sedangkan gedung nomor 43 akan digunakan sebagai tempat produksi kandidat vaksin dari Coalition for Epidemic Preparedness (CEPI).
"Biofarma memiliki total kapasitas produksi vaksin (yang) sudah dinaikkan dari 100 juta menjadi 250 juta," kata Retno.
Dalam konferensi pers tersebut juga disampaikan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan kunjungan langsung ke fasilitas Sinovac di Beijing, China untuk melihat secara langsung kualitas vaksin tersebut.
"Ini adalah salah satu bagian dari kehati-hatian dalam mempersiapkan vaksin yang akan digunakan di Indonesia," kata Retno.