Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo akan berkunjung ke Indonesia pekan depan. Dalam kunjungan itu ia akan menyampaikan kekhawatiran tentang China.
Saat ditanya spesifik mengenai kunjungan ke Indonesia, Pompeo menyatakan ia tahu orang Indonesia memiliki keinginan serupa dengan negara Asia Tenggara lainnya yakni Indo-Pasifik yang terbuka.
Negara-negara Asia Tenggara, kata dia, ingin memastikan "hak-hak dasar, hak maritim, hingga hak kedaulatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemampuan mereka untuk melakukan tiap urusan dengan cara yang mereka inginkan di dalam negara mereka (yang) terus-menerus diancam oleh Partai Komunis China," ucap Pompeo dilansir dari AFP, Kamis (22/10).
Pompeo diketahui telah mengobarkan perlawanan terhadap China dalam berbagai hal, mulai dari perdagangan, keamanan, hingga pandemi Covid-19.
Pada bulan Juli, Amerika Serikat mencap klaim luas Beijing di Laut China Selatan sarat sengketa dan ilegal.
Pompeo rencananya akan melakukan kunjungan ke beberapa negara Asia selama satu pekan. Selain Indonesia, ia akan melakukan perjalanan ke India, Sri Lanka, Maladewa.
Dalam pernyataan pers yang diunggah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Tur Asia Pompeo akan berlangsung dari 25 Oktober hingga 30 Oktober.
Pompeo dan Menteri Pertahanan Amerka Serikat Mark Esper akan mengunjungi New Delhi awal pekan depan untuk berdialog dengan rekan-rekan mereka dari India.
Hubungan India dengan China memburuk secara tajam tahun ini karena bentrokan perbatasan yang mematikan. Usai dari India, Pompeo akan berkunjung ke Sri Langka, Maladewa, dan yang terakhir Indonesia.
"Saya yakin pertemuan saya juga akan mencakup diskusi tentang bagaimana negara-negara bebas dapat bekerja sama untuk menggagalkan ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis China," kata Pompeo.
Sri Lanka dan Maladewa telah menjadi pusat utama belanja infrastruktur oleh China, yang membuat khawatir Amerika Serikat dan India.
Saudara laki-laki Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meminjam miliaran dolar dari China untuk proyek-proyek termasuk pelabuhan, jalan raya dan kereta api. Beberapa di antara pinjaman menghadapi tumpukan utang.
(ndn/dea)