Pejabat India Dituduh Politisir Vaksin Corona Gratis

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2020 03:30 WIB
Menteri Keuangan India, Sitharaman, dituduh mempolitisasi vaksin virus corona (Covid-19) untuk kepentingan pemilihan umum daerah.
Pemakaman korban virus corona di India. Menteri Keuangan India, Sitharaman, dituduh mempolitisasi vaksin virus corona (Covid-19) untuk kepentingan pemilihan umum daerah. (AP/Anupam Nath)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan India, Sitharaman, dituduh mempolitisasi vaksin virus corona (Covid-19) untuk kepentingan pemilihan umum daerah.

Dia menjanjikan bahwa setiap penduduk di negara bagian Bihar akan diberikan vaksinasi gratis ketika vaksin virus corona tersedia

Pernyataan itu dia cantumkan dalam manifesto Partai Bharatiya Janata (BJP) terkait pemilihan kepala daerah yang dimulai di negara bagian Bihar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Associated Press, Jumat (23/10), janji Sitharaman itu membuat marah Kongres dan partai oposisi lainnya. Mereka menuduh BJP yang mendukung Perdana Menteri Narendra Modi mempolitisasi pandemi dan mempermainkan ketakutan orang.

Selain itu, Sitharaman menambahkan setidaknya tiga vaksin sedang dalam tahap uji coba terakhir dan segera diproduksi di India.

Bihar adalah negara bagian terbesar ketiga di India dengan sekitar 122 juta penduduk. Pekan depan pemilihan daerah akan berlangsung di sana.

Sebagai informasi, kasus corona di India juga terus bertambah. Pada hari ini setidaknya ada 6000 kasus infeksi baru yang dilaporkan. Secara kumulatif kasus positif corona di sana telah melewati angkat 7,7 juta.

Angka tersebut menjadikan India sebagai negara kasus corona terbanyak kedua di dunia setelah AS, meskipun jumlah penambahan kasus telah menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Modi dan kabinetnya mendesak penduduk tetap waspada selama festival keagamaan yang sedang berlangsung dan menjelang memasuki musim dingin.

Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 690 kematian dalam 24 jam terakhir, meningkatkan total kematian menjadi 117.306 orang.

(ndn/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER