6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pilpres AS 2020

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 13:26 WIB
Berbeda dengan di Indonesia, pemilu di AS memungkinkan peserta memilih sebelum hari pemilihan untuk memastikan partisipasi.
Ilustrasi kampanye Pilpres AS. (AP/Evan Vucci)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pilpres AS 2020 akan berlangsung hari ini Selasa (3/11) waktu setempat. Presiden AS Donald Trump kembali maju bersama wakilnya Mike Pence.

Keduanya melawan pasangan dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden dan Senator California Kamala Harris.

Berbeda dengan di Indonesia, pemilu di AS memungkinkan peserta memilih sebelum hari pemilihan. Ini dilakukan untuk memastikan partisipasi sebanyak mungkin dari masyarakat dalam pemilihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, pemungutan suara tetap dilakukan di hari pemilihan untuk sebagian masyarakat yang belum memilih. Mengutip CNN, berikut 6 hal yang perlu diketahui tentang Pilpres AS 2020:

Pemilu berlangsung dan pemenang

Malam pemilu adalah waktu sebelum pemungutan suara ditutup dan pemenang diumumkan. Untuk daerah di waktu bagian Pantai Timur, pemungutan suara ditutup pukul 7 malam. Sedangkan di daerah waktu bagian Alaska, pemungutan ditutup pukul 1 pagi.

Pemenang pemilu baru diumumkan ketika hasil pemilihan dari seluruh negara bagian sudah dilaporkan. Estimasi waktunya bisa beragam, tergantung kondisi masing-masing negara bagian.

Terlebih di tengah kondisi pandemi, bisa jadi dibutuhkan waktu lebih lama untuk menghitung suara, khususnya di beberapa negara bagian yang menjadi wilayah kunci pemenangan pemilu, seperti Georgia, North Carolina, Ohio, dan lain-lain.

Berdasarkan hukum federal, negara bagian diberi waktu hingga 8 Desember untuk menghitung surat suara. Untuk beberapa negara bagian tenggat waktu yang ditetapkan lebih awal.

Artinya, ini menunjukkan bahwa hasil pemilu tidak harus langsung diakumulasi di hari itu juga. Meskipun Trump berkeras pengumuman pemenang harus dilakukan di malam pemilu.

Proyeksi waktu penghitungan suara

Sebagian besar masyarakat di AS telah memilih sebelum hari pemilihan. Ini berarti sebagian besar negara bagian dapat memperoleh hasil lebih cepat setelah pemungutan suara ditutup, seperti di Florida dan Texas.

Sedangkan untuk negara bagian seperti Pennsylvania, mungkin dibutuhkan waktu beberapa hari untuk memperoleh hasil. Karena negara bagian tersebut hanya memungut suara di hari pemilu.

Partai Demokrat dan Joe Biden mendorong pemungutan suara lebih awal karena data menunjukkan pemilihnya banyak yang memilih dengan cara seperti ini.

Sementara pemilihan di hari pemilu dapat memberikan hasil lebih baik bagi Trump, dengan harapan pemilihnya lebih banyak memilih di hari pemilu.

Pada negara bagian yang tidak melakukan pemungutan suara lebih awal seperti Pennsylvania, bisa diproyeksi suara untuk Trump akan lebih banyak.

Berbeda dengan di Florida dan Texas, di mana pemungutan suara lebih awal dilakukan. Bisa jadi hasil suara untuk Biden akan lebih dominan.

Negara bagian yang menentukan

Ahli perhitungan pemilu, John King menjabarkan sejumlah negara bagian yang sangat menentukan dalam hasil pemilihan.

- Pennsylvania: target pemenangan kedua calon
- Wisconsin: terdapat lonjakan kasus Covid-19
- Florida: pertempuran untuk pinggiran kota
- Georgia: terakhir kali Demokrat memenangkan negara bagian ini di masa Bill Clinton
- North Carolina: banyak pemilih berkulit hitam
- Iowa: Demokrat diprediksi kalah di sini
- Ohio: memenangkan Republik dan Demokrat secara bergantian

Untuk menentukan pemenang dalam pemilu di AS, calon harus mendapat 270 suara elektoral di Lembaga Pemilihan Umum.

Lembaga Pemilihan Umum adalah lembaga konstitusional yang menentukan pemenang pemilihan presiden yang terdiri dari dewan pemilih. Setiap negara bagian memiliki jumlah dewan pemilih yang sesuai dengan jumlah penduduk.

Semakin banyak penduduk, semakin banyak dewan pemilih yang dapat menentukan pasangan yang bakal menjabat presiden dan wakil presiden AS.

Setiap dewan pemilih memiliki jatah satu suara elektoral. Dan untuk memenangkan pilpres, setiap pasangan harus mendapat 270 suara elektoral dari keseluruhan 538 dewan pemilih.

Kemungkinan Trump menang

Menurut peta elektoral CNN, sudah ada 125 suara elektoral yang memilih Trump. Sehingga jalan termudah bagi kemenangannya dengan memenangkan Pennsylvania dan satu negara bagian yang disorot lagi, seperti Arizona.

Sementara survei poling menunjukkan Biden unggul di Rust Belt, negara bagian yang mendorong kemenangan Trump pada 2016 lalu. Untuk memenangkan pemilihan kali ini, Biden harus mempertahankan keunggulannya di Rust Belt.

Namun Partai Demokrat mengharapkan lebih banyak. Mereka menargetkan pemenangan di negara bagian yang populasinya lebih beragam, seperti North Carolina, Georgia dan Texas.

Kemungkinan seri

Ada, jika Trump memenangkan Florida, Georgia, Iowa, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, Maine dan Nebraska. Maka kedua kandidat akan memiliki 269 suara elektoral.

Dewan Perwakilan Rakyat atau Kongres akan memilih pemenang pilpres jika hasilnya seri. Anggota DPR di setiap negara bagian akan mendapat suara.

Jika ini terjadi, kemungkinan Trump akan memenangkan pilpres karena jumlah delegasi kongres dari Partai Republik yang lebih banyak.

Sementara jika ada pemilihan yang disengketakan di mana sebuah negara tidak dapat menentukan siapa yang harus memenangkan suara elektoralnya, maka akan dibawa ke pengadilan. 

Sidang bakal digelar di Mahkamah Agung pada 20 Januari, ketika masa jabatan presiden di periode berikutnya dimulai. Ini terjadi pada Pilpres 2000 yang memenangkan George W. Bush.

Jika pemilihan dibawa ke pengadilan, kemungkinan Trump menang juga besar. Karena mayoritas hakim Mahkamah Agung ada di pihak konservatif, yakni enam dibanding tiga yang liberal.

Dampak penetapan Kongres

Presiden dan wakil presiden akan sulit meloloskan kebijakan yang dibuat jika tidak memiliki kursi mayoritas di Kongres. Untuk itu calon yang memenangkan pilpres harus berupaya memenangkan Kongres pula agar pemerintahannya mulus.

Partai Republik kini memegang mayoritas kursi di Senat, meskipun dengan perbedaan jumlah yang tipis.

Jika Biden menang, Demokrat harus merebut tiga kursi di senat dan setidaknya empat kursi jika Trump menang.

Sejauh ini, Demokrat sudah kehilangan kursi di Alabama. Sehingga target pemenangan pemilihan senat harus dialihkan ke negara bagian lain.

(fey/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER