Sebuah helikopter militer Rusia ditembak jatuh di Armenia dekat perbatasan dengan Azerbaijan pada Senin, (9/11). Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan dua awak helikopter tersebut tewas dan satu orang terluka.
Kementerian tersebut mengatakan helikopter Mi-24 dihantam oleh sistem pertahanan udara portabel yang dekat dengan perbatasan Azerbaijan.
Dikutip dari AFP, Selasa (10/11), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa helikopter itu ditembak jatuh di dekat Desa Yeraskh sekitar pukul 14.30 waktu setempat ketika helikopter itu menemani konvoi pangkalan militer Rusia di Armenia. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan di pangkalan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Azerbaijan mengakui pihaknya telah menembak jatuh helikopter militer Rusia di perbatasan dengan Armenia. Azerbaijan pun meminta maaf atas insiden tersebut.
"Pihak Azerbaijan menawarkan permintaan maaf kepada pihak Rusia sehubungan dengan insiden tragis ini," kata Kementerian Luar Negeri Azerbaijan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP.
Azerbaijan menyebut insiden tersebut adalah kecelakaan dan tidak ditujukan kepada Moskow.
Kementerian luar negeri Azerbaijan mengatakan helikopter militer Rusia itu terbang di ketinggian rendah dan dekat dengan perbatasan negara antara Armenia dan Azerbaijan.
"Helikopter angkatan udara Rusia sebelumnya tidak terlihat di daerah itu," tambah pernyataan itu.
Pasukan Azerbaijan disebut memutuskan untuk melepaskan tembakan karena ketegangan yang meningkat di tengah pertempuran dengan Armenia. Mereka menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan siap untuk membayar kompensasi.
Insiden penembakan helikopter ini terjadi di tengah meningkatnya pertempuran antara Azerbaijan dan separatis Armenia atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mendesak Rusia tak campur tangan membantu Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Hal itu diungkapkan Aliyev setelah sebelumnya Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan meminta berkonsultasi dengan Moskow mengenai kemungkinan Rusia membantu mereka di bawah perjanjian pertahanan.
Aliyev mengatakan permintaan Pashinyan adalah pengakuan kekalahan. Menurut dia, perjanjian itu tidak berlaku karena Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
(fra)