Terinspirasi dari Liverpool, PM Inggris Akan Gelar Tes Massal

CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2020 00:17 WIB
PM Inggris Boris Johnson akan mengumumkan program tes Virus Corona di daerah dengan tingkat infeksi tertinggi pada Senin (23/11).
Inggris akan mulai tes massal virus corona. (Foto: AP/Marco Ugarte)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mengumumkan program pengetesan massal Virus Corona di daerah dengan tingkat kasus tertinggi di parlemen, pada Senin (23/11).

Program yang merupakan bagian dari Rencana Musim Dingin Covid itu muncul setelah Kota Liverpool, yang merupakan pertama kalinya di Inggris, mengadakan tes massal di seluruh wilayahnya.

Pemerintah pun memuji langkah itu sebagai keberhasilan yang menghasilkan "penurunan substansial" dalam kasus-kasus Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir AFP, Liverpool saat ini akan mencoba sistem pengetesan baru, di mana kontak dekat dari orang yang positif Covid-19 dapat menjalani tes setiap hari selama sepekan dan mereka diharuskan mengisolasi diri hanya jika dinyatakan positif.

Jika berhasil, sistem ini dapat digunakan di seluruh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola negara, di rumah perawatan, dan oleh seluruh populasi mulai Januari.

Disebutkan pula bahwa langkah-langkah pencegahan terbaru juga akan fokus pada penghuni panti jompo yang tidak diperbolehkan menerima pengunjung di dalam ruangan karena aturan jarak sosial.

Program percontohan untuk menguji pengunjung di 20 panti jompo dapat diluncurkan secara nasional pada bulan depan, ini memungkinkan penghuni panti dapat melakukan kontak fisik dengan pengunjung.

Sementara itu, Inggris akan kembali ke sistem pembatasan anti-virus corona berjenjang setelah langkah lockdown terbaru berakhir pada 2 Desember.

Boris mengatakan langkah ini akan serupa dengan sistem yang diberlakukan sebelum lockdown, hanya saja lebih ketat di beberapa area.

Inggris telah menyaksikan lebih dari 55 ribu kematian dari sekitar 1,5 juta kasus Covid-19 dan tengah berjuang untuk mengendalikan lonjakan infeksi kedua.

"Kami perlu memastikan kami menurunkan virus, tidak hanya meratakannya," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock, Senin (23/11).

Boris juga akan mengumumkan pelonggaran aturan terkait Natal yang memungkinkan pertemuan keluarga. Rencana itu muncul setelah AstraZeneca dan Universitas Oxford mengatakan mereka akan meminta persetujuan atas vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan bersama.

"Kami dapat melihat dengan keyakinan bahwa ini tentang melewati musim dingin ini dan meluncurkan program vaksin," kata Hancock tentang langkah-langkah pencegahan terbaru.

(ans/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER