Masa depan Afghanistan kini berada di Taliban. Selain ingin menegakkan syariat Islam, salah satu janji Taliban adalah memberantas narkoba, termasuk Opium dan turunannya.
Namun, janji itu terdengar janggal. Pasalnya, sejumlah faksi di Taliban juga sejak lama dikenal menikmati 'harumnya' bisnis bunga poppy.
Sekitar 95 persen opium dunia dibudidayakan di Afghanistan, Meksiko dan Myanmar, disertai dengan produksi ilegal, dan perdagangan narkotika lainnya. Mengutip dari Reuters, sejumlah kartel produsen hingga pengedar narkoba ini juga dikabarkan terhubung dengan Taliban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada sidang Kongres AS di 2009, ahli memperkirakan bahwa 50 persen produk domestik bruto (PDB) Afghanistan di tahun itu berasal dari hasil perdagangan obat-obatan terlarang.
Sebelumnya, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memohon bantuan internasional untuk memberi petani tanaman alternatif selain tanaman opium.
Walaupun begitu, tak mudah bagi Afghanistan, khususnya sejumlah kelompok Taliban keluar dari 'candu bisnis' opium.
Melansir DW, kelompok Taliban dan kartel Meksiko sama-sama bergantung pada perdagangan narkoba untuk perekonomian mereka. Tak hanya itu, keduanya kerap menggunakan intimidasi dan kekerasan untuk memperluas kekuatan politik dan kontrol wilayah mereka.
Heroin, morfin, opium, dan hashish sebagian besar menguntungkan Taliban dalam beberapa tahun terakhir. Jenis narkoba ini menjadi barang dagangan Taliban dengan beberapa kartel narkoba, yakni:
Melansir Reuters, Taliban diklaim menjual heroinnya kepada Camorra. Cammora sendiri adalah sindikat penjahat Italia yang mulai berkuasa di Naples selama abad ke-19.
Lihat Juga : |
Bersumber dari Britannica, asal-usul Camorra tidak diketahui. Namun, kelompok ini kabarnya telah ada di Spanyol pada awal abad ke-15 dan diangkut dari negara itu ke Italia.
Camorra juga dikabarkan melakukan berbagai jenis operasi, seperti penyelundupan, pemerasan, dan perampokan jalan.
Sejak awal 2000-an, pihak berwenang Italia telah menangkap ratusan bos Camorra. Sementara itu, anak-anak dan dewasa muda Camorra mulai menggantikan mereka, dikutip The Guardian.
'Ndrangheta hingga Sinaloa, baca di halaman berikutnya...