Pengamat Sebut Perempuan Sulit Jadi Pengganti Kaisar Jepang

CNN Indonesia
Rabu, 27 Okt 2021 14:19 WIB
Salah satu dosen di Program Studi Sastra Jepang UI, Ilma Sawindra Janti mengatakan laki-laki mutlak sebagai penerus takhta kekaisaran Jepang.
Penobatan Kaisar Naruhito. (STR / Japan Pool via Jiji Press / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Akademisi dari Universitas Indonesia mengungkapkan sulit bagi Jepang untuk mengubah Undang-Undang Kekaisaran saat ini untuk mengganti posisi laki-laki dengan perempuan untuk meneruskan posisi Kaisar Jepang.

Salah satu dosen di Program Studi Sastra Jepang UI, Ilma Sawindra Janti mengatakan laki-laki mutlak sebagai penerus takhta kekaisaran Jepang.

Ia mengatakan ada peraturan di UU tersebut yang berisi bahwa laki-laki dari keturunan kaisar perempuan juga tidak bisa menjadi kaisar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi garis laki-laki yang dilihat. Mengubah UU-nya tidak mudah," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/10).

Ilma lalu mencontohkan, jika pun Putri Aiko -yang merupakan anak semata wayang Kaisar Naruhito- memiliki anak laki-laki, ia tak bisa menjadi kaisar.

jelang peresmian putra Mahkota muncul dukungan terhadap Putri Aiko untuk meneruskan takhta kerajaan. Namun, gelar itu jatuh kepada adik Naruhito, Pangeran Fumuhito.

Pangeran Fumuhito memiliki tiga anak yakni Putri Mako, Putri Kako dan Pangeran Hisahito. Anak ketiga inilah yang digadang-gadang akan menjadi pewaris takhta kekaisaran Jepang.

Anak kedua Putra Mahakota Fumuhito, baru-baru ini memutuskan angkat kaki dari Kekaisaran Jepang, karena menikah dengan warga sipil biasa, Kei Komuro.

Tindakan Sang Putri disebut sejalan dengan peraturan Kekasairan yang menyatakan harus meninggalkan status kerajaan jika menikah dengan warga sipil biasa. Keduanya kemudian pindah ke New York.

Mulanya pernikahan mereka akan digelar pada 2018 lalu, namun pihak istana mengaku belum mempersiapkan secara matang.

"Sebagai putri juga berat dengan peraturan-peraturan di dalam istana. Jadi Putri Mako memilih hidup di luar. Meskipun pernikahannya sempat tertunda," papar Ilma.

Pernikahan itu tetap berlangsung meski ada pertentangan dari sebagian warga Jepang dan internal istana.

Sudah tiga Putri Jepang jadi warga biasa, baca di halaman berikutnya...



Mako Bukan yang Pertama

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER